Semarang: Kasus positif covid-19 di Jawa Tengah terus naik. Sebanyak 75 persen kapasitas tempat tidur di ruang isolasi pada rumah sakit-rumah sakit yang berada di bawah kewenangan Dinas Kesehatan pun telah terisi.
"Sampai hari kemarin, keterisian tempat tidur isolasi sudah 75 persen. Tempat tidur isolasi disediakan 5.124 unit. Yang sudah terpakai 3.889 unit," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, di Semarang, Rabu, 25 November 2020.
Untuk mengantisipasi meledaknya jumlah pasien covid-19, kata Yulianto, Dinas Kesehatan Jateng akan menambah 508 tempat tidur di ruang isolasi dan 68 tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU).
"Semoga jumlah kasus yang perlu perawatan juga tidak banyak," ujarnya.
Baca juga: Warga Bangka Belitung Abai Protokol Kesehatan Covid-19
Menurut Yulianto, peningkatan jumlah pasien covid-19 di Jateng dipicu akibat libur panjang pada akhir Oktober 2020. Ia mengungkap pada masa tersebut, arus mudik dari Jakarta dan Jawa Barat ke Jawa Tengah telah menyebabkan penyebaran virus korona secara masif.
"Jateng pas mudik itu terkena paling besar dampaknya. Contoh, kasus kelurga di Sragen. Itu dari Jakarta pulang menulari orang tua, akhirnya meninggal semua," ungkap dia.
Yulianto menambahkan sampai Selasa, 24 November 2020, jumlah warga positif covid-19 di Jateng yang sedang dirawat mencapai 7.162 kasus. Sebagian besar dari mereka dilakukan isolasi mandiri.
"52 persen isolasi mandiri, lainnya dirawat," beber Yulianto.
Semarang: Kasus positif
covid-19 di Jawa Tengah terus naik. Sebanyak 75 persen kapasitas tempat tidur di ruang isolasi pada rumah sakit-rumah sakit yang berada di bawah kewenangan Dinas Kesehatan pun telah terisi.
"Sampai hari kemarin, keterisian tempat tidur isolasi sudah 75 persen. Tempat tidur isolasi disediakan 5.124 unit. Yang sudah terpakai 3.889 unit," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, di Semarang, Rabu, 25 November 2020.
Untuk mengantisipasi meledaknya jumlah pasien covid-19, kata Yulianto, Dinas Kesehatan Jateng akan menambah 508 tempat tidur di ruang isolasi dan 68 tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU).
"Semoga jumlah kasus yang perlu perawatan juga tidak banyak," ujarnya.
Baca juga:
Warga Bangka Belitung Abai Protokol Kesehatan Covid-19
Menurut Yulianto, peningkatan jumlah pasien covid-19 di Jateng dipicu akibat libur panjang pada akhir Oktober 2020. Ia mengungkap pada masa tersebut, arus mudik dari Jakarta dan Jawa Barat ke Jawa Tengah telah menyebabkan penyebaran virus korona secara masif.
"Jateng pas mudik itu terkena paling besar dampaknya. Contoh, kasus kelurga di Sragen. Itu dari Jakarta pulang menulari orang tua, akhirnya meninggal semua," ungkap dia.
Yulianto menambahkan sampai Selasa, 24 November 2020, jumlah warga positif covid-19 di Jateng yang sedang dirawat mencapai 7.162 kasus. Sebagian besar dari mereka dilakukan isolasi mandiri.
"52 persen isolasi mandiri, lainnya dirawat," beber Yulianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)