Pemanfaatan internet sangat membantu dalam promosi kain tenun khas Kajang dan destinasi wisata pantai di Bulukumba (Foto:Dok.Metro TV)
Pemanfaatan internet sangat membantu dalam promosi kain tenun khas Kajang dan destinasi wisata pantai di Bulukumba (Foto:Dok.Metro TV)

Kolaborasi Teknologi Telekomunikasi dan Budaya Majukan Sektor Pariwisata

Rosa Anggreati • 25 November 2020 17:03
Bulukumba: Indonesia kaya budaya warisan leluhur. Meski masih berpegang teguh pada adat, keterbukaan terhadap kemajuan teknologi tetap diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Hal ini dapat dilihat di Desa Adat Ammatoa yang terletak di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Di sana, mayoritas mata pencarian masyarakat bertani dan beternak. Sementara, kaum perempuan membantu perekonomian keluarga dengan menenun kain.
 
Kawasan Desa Adat Ammatoa memiliki sejumlah peraturan yang wajib ditaati, yaitu menggunakan pakaian serba hitam, tidak memakai alas kaki, dan tidak menggunakan teknologi termasuk telepon genggam.

Di luar batas Desa Adat Ammatoa, penggunaan teknologi tidak dilarang. Masyarakat desa tersebut memanfaatkan telepon seluler dan internet untuk mempromosikan kain tenun khas Kajang, hasil produksi perempuan adat Ammatoa.
 
"Promosi penjualan kain tenun kami lakukan melalui Instagram, Facebook, dan WhatsApp," ucap Ramlah, perempuan adat Ammatoa, pada program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.
 
Pemanfaatan internet sangat membantu dalam promosi kain tenun khas Kajang dan menjangkau pembeli lebih luas. Tak hanya konsumen lokal, banyak juga turis asing. Hal ini menjadi bukti budaya luhur mampu berdampingan dengan kemajuan teknologi telekomunikasi. 
 
Internet pun menjadi jendela bagi dunia untuk menikmati pesona tanpa batas di Bulukumba. Panorama alam di Bulukumba sangat memukau. Sebanyak 37 pantai dijadikan objek wisata. Yang paling terkenal tentu saja Tanjung Bira. 
 
Sebagian besar objek wisata pantai di Bulukumba dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat. Dalam mempromosikan keindahan pantai dan mengunggah informasi paket wisata, pengelola wisata lokal sangat bergantung pada kelancaran internet. 
 
Tingginya ketergantungan masyarakat Bulukumba akan akses internet diakui oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba Muhammad Ali Saleng.
 
"Ketergantungan sangat besar dengan ketersediaan internet. Pelaku usaha butuh internet dalam pengembangan usaha. Begitu juga dengan sektor pariwisata. Kami sangat berharap fasilitas internet ditingkatkan," kata Ali.
 
Kolaborasi Teknologi Telekomunikasi dan Budaya Majukan Sektor Pariwisata
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bulukumba M Daud Kahal
 
Begitu juga halnya dengan pengusaha kapal pinisi di Bulukumba. Mereka bergantung pada kelancaran akses internet untuk mempromosikan kapal pinisi buatannya.
 
Pembuatan kapal pinisi memadukan keterampilan dan nilai kepercayaan. Hal ini yang membuat kapal pinisi diakui sebagai warisan tak benda oleh UNESCO pada Desember 2017. Estetika dan kemegahan pinisi memikat pembeli dari dalam dan luar negeri. 
 
"Akses internet dibutuhkan untuk mempromosikan pinisi serta sarana komunikasi dalam hal pesanan pinisi secara daring. Komunikasi dengan pembeli di luar negeri kami lakukan melalui email. Internet sangat membantu pemasaran dan pemesanan," kata Al Fhiand, pengusaha kapal pinisi.
 
Saat ini, 145 BTS (base transceiver station) telah dipasang di Bulukumba. Namun, jumlah tersebut baru 40 persen dari target pemerintah untuk pemerataan akses internet. 
 
Cakupan internet di Bulukumba terus dikembangkan untuk mengangkat budaya dan pariwisata Bulumba menjadi kelas dunia. 
 
"Di Bulukumba, jaringan internet kami optimalkan untuk menjangkau beberapa titik yang potensial untuk mendukung program unggulan pemerintah. Tahun 2018 hingga 2020, terus diakselerasi dengan harapan dapat menjadi stimulan pertumbuhan ekonomi kepariwisataan, khususnya UMKM," ucap Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bulukumba M Daud Kahal.
 
Daud berharap seluruh wilayah di Bulukumba dapat terjangkau akses telekomunikasi karena dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
"Diharapkan dalam lima tahun ke depan seluruh wilayah di Bulukumba terjangkau jaringan seluler karena menjadi tujuan utama pariwisata di Sulsel. Bulukumba juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Sulsel," kata Ali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan