ilustrasi Medcom.id
ilustrasi Medcom.id

Aktivitas Vulkanis Gunung Merapi Fluktuatif Tinggi

Ahmad Mustaqim • 11 Desember 2020 20:03
Yogyakarta: Aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih tinggi setelah berstatus siaga sejak 5 November silam. Namun, aktivitas gunung tersebut cenderung naik-turun atau fluktuatif. 
 
"(Aktivitas Gunung Merapi) ada sedikit penurunan tapi fluktuasinya masih tinggi," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida pada Jumat, 11 Desember 2020. 
 
Sejumlah data hasil pemantauan gunung tersebut menunjukkan grafik penurunan dibanding sepekan sebelumnya. Misalnya, gempa vulkanik dangkal pada 28 November-4 Desember asa sebanyak 263 kali. Kemudian, gempa jenis tersebut menjadi 232 kali selama 5-11 Desember  

Lalu, gempa fase banyak pada pekan lalu sebanyak 1.684 kali. Sepekan sebelumnya tersebanyak 2.108 kali gempa fase banyak.
 
"Hasil pengamatan dengan metode Electronic Distance Measurement (EDM), menunjukkan deformasi terjadi 62 sentimeter dalam sepekan terakhir. Sepekan sebelumnya deformasi terjadi 74 sentimeter," ujar Hanik. 
 
Baca: Kasus Kerumunan Rizieq di Polda Jabar Jalan Terus
 
Menurut Hanik, kondisi mofologi di puncak Gunung Merapi belum terjadi perubahan signifikan. Ia mengatakan belum tampak material baru. 
 
Hasil pengamatan kamera tanpa awak menunjukkan perubahan morfologi di puncak terjadi di lava 48 dan lava 88. Hanik mengatakan perubahan morfologi bagian itu akibat sejumlah guguran yang terjadi. 
 
"Data pemantauan satelit, ada perubahan morfologi di puncak. Tengah ada rekahan baru. Rekahan ini ada yang memanjang ada yang mendekat," ungkapnya. 
 
Ia menegaskan naik-turunnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih dalam kategori aktivitas tinggi. Ia mengatakan, apabila terjadi guguran dan letusab sewaktu-waktu bisa meluncur di sejumlah titik.
 
"Guguran bisa mengarah ke Kali Senowo, Kali Lamat, dan Kali Gendol. Status Gunung Merapi masih siaga. Masyarakat kami imbau tetap jauhi kawasan radius lima kilometer dari puncak," kata dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan