Juru bicara GeNose C19, Mohamad Saifudin Hakim (tengah) dan Direktur PT Swayasa Prakarsa, perusahaan investor GeNose, Iswanto (kanan). Medcom.id/ahmad mustaqim
Juru bicara GeNose C19, Mohamad Saifudin Hakim (tengah) dan Direktur PT Swayasa Prakarsa, perusahaan investor GeNose, Iswanto (kanan). Medcom.id/ahmad mustaqim

Varian Covid-19 Bermunculan, GeNose Diyakini Bisa Jaga Akurasi

Ahmad Mustaqim • 30 April 2021 14:46
Yogyakarta: Otoritas pengembang alat skrining covid-19 besutan UGM, GeNose C19, akan diupayakan bisa memperbarui kemampuan dalam mendeteksi berbagai varian jenis covid-19. Sebab, berbagai jenis mutasi covid-19 telah masuk ke Indonesia. 
 
Juru bicara GeNose C19, Mohamad Saifudin Hakim, mengatakan, alat yang mengambil sampel napas manusia untuk dicek tersebut bertujuan mendeteksi kondisi suhu tubuh. Ia meyakini, GeNose akan bisa beradaptasi dengan kondisi secara perlahan. 
 
"Varian (covid-19) yang masuk kami yakin GeNose bisa jaga akurasinya," kata Saifudin dalam konferensi pers di University Club UGM, Jumat, 30 April 2021. 

Ia mengatakan, komponen artificial intelligence (AI) dalam mesin alat itu akan terus memperbarui diri. Proses memperbarui diri itu dengan memeriksa berbagai sampel dari orang yang melakukan skrining maupun pasien covid-19. 
 
Data hasil tes pasien covid-19 di Wisma Atlet akan menjadi bagian dalam membarui kemampuan sistem AI GeNose C19. Alat tersebut diharapkan akan cepet mendeteksi varian covid-19, termasuk varian baru yang dibawa WN India. 
 
"Kami tetap confident. Performa GeNose ini akan tetap terjaga," katanya. 
 
Direktur PT Swayasa Prakarsa, perusahaan investor GeNose, Iswanto, mengungkapkan, proses standardisasi GeNose agar mengantongi SNI akan mengiringi pengembangan produksi alat tersebut. Ia mengatakan, keberterimaan publik pada GeNose diharapkan lebih luas setelah mendapat SNI. 
 
Menurut dia, GeNose akan potensial menjangkau pasar luar negeri. Namun, alat ini akan mengakses pasar negara dengan ekonomi menengah ke bawah. 
 
"Kalau negara yang ekonomi kuat bisa membiayai warganya tes PCR yang harganya mencapai Rp1 juta. Negara yang ekonomi menengah ke bawah bisa memakai (GeNose) dengan harga yang bisa sedikit diatasi," kata dia. 
 
Ia menambahkan, proses produksi GeNose masih terus digenjot. Iswanto mengatakan, tingkat produksi GeNose akan meningkat empat kali lipat pada Juni mendatang. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan