Makassar: Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah akan memprioritaskan pembenahan layanan publik di awal masa jabatannya. Salah satunya berupa perbaikan sistem perizinan.
Nurdin menganggap perizinan perlu dikelola secara profesional dan transparan, sebagai tanda bahwa Sulsel ramah terhadap investasi.
"Perizinan kita, bagaimana pun juga adalah inti. Kalau bicara kemiskinan, bicara pengangguran, intinya di situ. Orang mau berusaha kalau ada kepastian," kata Nurdin di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 6 September 2018.
Nurdin yakin hal tersebut bakal berdampak langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, karena menyangkut lapangan pekerjaan.
Setelah dilantik, Nurdin Abdullah bersama Wakilnya Andi Sudirman Sulaiman bakal mulai berkantor Jumat, 7 September besok. Mereka lebih dulu menjalani serah terima jabatan dari penjabat gubernur di masa transisi, Sumarsono.
Nurdin berencana menggelar silaturahmi bersama pejabat lingkup Pemprov Sulsel. Dia ingin mempersiapkan sebuah tim kerja yang solid untuk menghadapi masa tugas lima tahun ke depan.
"Kita mau duduk bersama, kira-kira apa langkah yang akan dilakukan. Sistem apa yang dibuat supaya Sulsel bisa ramah investasi. Kita juga akan komunikasi lebih intens dengan bupati dan wali kota," jelas Nurdin.
Selain pelayanan publik, Nurdin ingin berkonsentrasi pada penyusunan postur APBD Sulsel tahun 2019. Sebab pada tahun depan, serangkaian program strategisnya direncanakan mulai berjalan.
Program tersebut antara lain pelebaran dan perbaikan jalan provinsi, serta rencana lain di sektor andalan seperti pertanian, perikanan, perkebunan, dan pariwisata.
Nurdin Abdullah menegaskan target tinggi bagi perangkat pemerintahannya. Dia mengibaratkan pemerintahan seperti perlombaan lari maraton, sehingga orang yang tertinggal jauh bakal tergantikan oleh peserta lain.
"Mengganti orang itu bukan solusi. Kalau target tidak bisa, dia sendiri yang mundur. Kalau setahun saja tidak ada kinerja, ya tidak mungkin 'kan, kita pertahankan," pungkas Nurdin.
Makassar: Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah akan memprioritaskan pembenahan layanan publik di awal masa jabatannya. Salah satunya berupa perbaikan sistem perizinan.
Nurdin menganggap perizinan perlu dikelola secara profesional dan transparan, sebagai tanda bahwa Sulsel ramah terhadap investasi.
"Perizinan kita, bagaimana pun juga adalah inti. Kalau bicara kemiskinan, bicara pengangguran, intinya di situ. Orang mau berusaha kalau ada kepastian," kata Nurdin di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 6 September 2018.
Nurdin yakin hal tersebut bakal berdampak langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, karena menyangkut lapangan pekerjaan.
Setelah dilantik, Nurdin Abdullah bersama Wakilnya Andi Sudirman Sulaiman bakal mulai berkantor Jumat, 7 September besok. Mereka lebih dulu menjalani serah terima jabatan dari penjabat gubernur di masa transisi, Sumarsono.
Nurdin berencana menggelar silaturahmi bersama pejabat lingkup Pemprov Sulsel. Dia ingin mempersiapkan sebuah tim kerja yang solid untuk menghadapi masa tugas lima tahun ke depan.
"Kita mau duduk bersama, kira-kira apa langkah yang akan dilakukan. Sistem apa yang dibuat supaya Sulsel bisa ramah investasi. Kita juga akan komunikasi lebih intens dengan bupati dan wali kota," jelas Nurdin.
Selain pelayanan publik, Nurdin ingin berkonsentrasi pada penyusunan postur APBD Sulsel tahun 2019. Sebab pada tahun depan, serangkaian program strategisnya direncanakan mulai berjalan.
Program tersebut antara lain pelebaran dan perbaikan jalan provinsi, serta rencana lain di sektor andalan seperti pertanian, perikanan, perkebunan, dan pariwisata.
Nurdin Abdullah menegaskan target tinggi bagi perangkat pemerintahannya. Dia mengibaratkan pemerintahan seperti perlombaan lari maraton, sehingga orang yang tertinggal jauh bakal tergantikan oleh peserta lain.
"Mengganti orang itu bukan solusi. Kalau target tidak bisa, dia sendiri yang mundur. Kalau setahun saja tidak ada kinerja, ya tidak mungkin 'kan, kita pertahankan," pungkas Nurdin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)