KPPU Makassar memantau harga daging dan telur ayam di pasar tradisional
KPPU Makassar memantau harga daging dan telur ayam di pasar tradisional

Harga Daging Ayam di Makassar Dianggap Masih Wajar

Andi Aan Pranata • 27 Juli 2018 15:14
Makassar: Komisi Pengawas Persaingan Usaha menilai pergerakan harga daging ayam di kota Makassar, Sulawesi Selatan, masih wajar. Dari temuan di sejumlah pasar tradisional, KPPU menyimpulkan tidak terjadi kenaikan signifikan seperti di daerah lain.
 
Ketua KPPU Makassar Aru Armando mengatakan, rata-rata pedagang di pasar menjual daging ayam potong senilai Rp31 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram. Harga tersebut, menurutnya, hanya naik Rp1000 dari harga biasanya.
 
"Memang ada kenaikan tapi masih wajar. Nilai ini kita dapat dari pedagang. Kenaikannya tidak signifikan," kata Aru saat mengunjungi Pasar Terong Makassar, Jumat 27 Juli 2018 pagi.

Dari pantauan di lapangan, Aru menemukan harga telur ayam yang juga meningkat. Pedagang rata-rata menjual senilai Rp42 ribu hingga Rp45 ribu per rak. Kenaikan juga masih bisa ditolerir, karena harga sebelumnya Rp40 ribu per rak.
 
"Kenaikannya cukup stabil. Karena harga Rp45 ribu per rak sama persis saat kami pantau jelang lebaran Idul Fitri lalu," kata Aru.
 
KPPU, Aru menjelaskan, tengah gencar memantau harga komoditas di pasaran. Komisi ingin mengetahui kondisi faktual mengenai kenaikan harga yang banyak dikeluhkan masyarakat. Dia bersyukur masyarakat di daerahnya belum terlalu merasakan masalah tersebut.
 
Menurut Aru, melambungnya harga daging dan telur ayam di sejumlah daerah diakibatkan beberapa faktor. Yang utama kurangnya bibit atau ayam DOC pada distribusi hulu. Kekurangan bibit terjadi sejak tahun 2016 dan dirasakan dampaknya sampai sekarang. 
 
Yang kedua, kata Aru, meningkatnya harga pakan ayam. Diketahui, bahan baku pakan didominasi oleh bahan impor. Nilainya terdongkrak berkat nilai tukar Rupiah yang melemah.
 
"Di samping itu juga ada pengurangan vaksin yang menyebabkan suplai di hulu berkurang," katanya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan