Dialog Salam Kebangsaan yang dilaksanakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan. Dokumentasi/ Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan
Dialog Salam Kebangsaan yang dilaksanakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan. Dokumentasi/ Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan

Pondok Pesantren Tremas Berkomitmen Jadi Benteng Pancasila

Media Indonesia.com • 02 Maret 2022 20:04
Pacitan: Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Jawa Timur, berkomitmen menjadi benteng Pancasila. Ketua Majelis Ma'arif Pondok Tremas, Luqman Harist Dimyati, mengatakan Pancasila dilahirkan atas campur tangan para alim ulama dan kiai.
 
"Pondok Tremas berkomitmen dan siap menjadi benteng Pancasila," kata Luqman saat sambutan dialog Salam Kebangsaan yang dilaksanakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Rabu, 2 Maret 2022.
 
Baca: Pemkot Tangerang Buka Kembali PTM Terbatas untuk Kelas 6 SD Pekan Depan

Dia menjelaskan pondok pesantren merupakan rumah kecil daripada Nahdatul Ulama, bahkan di era 1983 para ulama dan kiai membuat tim untuk pengkajian terhadap Pancasila di antaranya para alumni Pondok Tremas.
 
"Dijelaskan pada saat itu Pancasila adalah penjelmaan sublimasi ajaran islam yang mentaudkan asyariah aqidah dan tasawuf," jelasnya.
 
Pihaknya juga merasa bangga karena salah satu alumni dari Pondok Tremas menjadi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pamcasila.
 
Ia berkomitmen para santri dan kiai Pondok Tremas akan selalu menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila di tengah era globalisasi dan ancaman ideologi lain.
 
Sementara Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, mengapresiasi Pondok Pesantren Tremas dari tahun ke tahun tetap konsisten selalu mengawal dan menjaga kelestarian Pancasila.
 
"Saya juga berterimakasih dan merasa bangga kepada Pondok Tremas yang telah komitmen menjaga Pancasila," kata Yudian.
 
Presiden Asosiasi Universitas Islam se-Asia itu juga menjelaskan Salam Pancasila bukan untuk mengganti salam keagamaan, melainkan sebuah salam kebangsaan untuk menghormati semua warga negara Republik Indonesia dari berbagai latar belakang agama.
 
"Tujuan utama Salam Pancasila adalah salam kebangsaan untuk menghormati semua warga negara Republik Indonesia dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan apa pun sesuai dengan spirit Bhineka Tunggal Ika", jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan