Cirebon: Baru sepekan diresmikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, atap bangunan selter Alun-alun Sangkala Buana, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon ambruk, Minggu 13 Februari 2022.
Alun-alun yang berada disekitar Keraton Kasepuhan Cirebon itu, ambruk saat kondisi alun-alun sedang ramai. Warga Kesepuhan, Adnan Yahya menyampaikan meski tidak ada korban jiwa, ambruknya atap selter sempat membuat pengunjung kaget.
"Kejadiannya habis Dzuhur sekira pukul 12.15 Wib. Tak ada hujan tak ada angin, tiba-tiba suara bedebum nyaring. Dikira ada mobil tabrakan," katanya.
Adnan menjelaskan, ambruknya atap selter tersebut terjadi secara bertahap. Ia mendengar suara atap sebelah kanan, terlebih dahulu ambruk, lalu beruntun hingga sampai ujung sebelah kiri.
"Jadi suaranya tidak langsung bruk, tapi runtut atap sebelah kanan dulu, lalu bangunan atap sebelah kiri ikut rubu," lanjutnya.
Baca: Resmikan Alun-alun, Ridwan Kamil Didoakan Jadi Presiden
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, telah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pemukiman dan Perumahan Rakyat.
"Sudah melaporkan kejadian ke disperkim Jabar, kontraktor akan datang ke lokasi hari ini," ujarnya.
Dia mengatakan, ambruknya plafon selter PKL Alun-alun Sangkala Buana, bukan tanggung jawab Keraton Kesepuhan.
"Tanggung jawab pemeliharaan masih menjadi tanggung jawab kontraktor, sampai dengan masa pemeliharaan 6 bulan ke depan," tuturnya.
Untuk sementara ini, di lokasi plafon selter yang ambruk diberi garis polisi, agar tidak ada korban jiwa.
Cirebon: Baru sepekan diresmikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, atap bangunan selter Alun-alun Sangkala Buana, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon ambruk, Minggu 13 Februari 2022.
Alun-alun yang berada disekitar Keraton Kasepuhan Cirebon itu, ambruk saat kondisi alun-alun sedang ramai. Warga Kesepuhan, Adnan Yahya menyampaikan meski tidak ada korban jiwa, ambruknya atap selter sempat membuat pengunjung kaget.
"Kejadiannya habis Dzuhur sekira pukul 12.15 Wib. Tak ada hujan tak ada angin, tiba-tiba suara
bedebum nyaring. Dikira ada mobil tabrakan," katanya.
Adnan menjelaskan, ambruknya atap selter tersebut terjadi secara bertahap. Ia mendengar suara atap sebelah kanan, terlebih dahulu ambruk, lalu beruntun hingga sampai ujung sebelah kiri.
"Jadi suaranya tidak langsung
bruk, tapi runtut atap sebelah kanan dulu, lalu bangunan atap sebelah kiri ikut rubu," lanjutnya.
Baca: Resmikan Alun-alun, Ridwan Kamil Didoakan Jadi Presiden
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, telah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pemukiman dan Perumahan Rakyat.
"Sudah melaporkan kejadian ke disperkim Jabar, kontraktor akan datang ke lokasi hari ini," ujarnya.
Dia mengatakan, ambruknya plafon selter PKL Alun-alun Sangkala Buana, bukan tanggung jawab Keraton Kesepuhan.
"Tanggung jawab pemeliharaan masih menjadi tanggung jawab kontraktor, sampai dengan masa pemeliharaan 6 bulan ke depan," tuturnya.
Untuk sementara ini, di lokasi plafon selter yang ambruk diberi garis polisi, agar tidak ada korban jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)