medcom.id, Banjarnegara: 557 warga Dusun Slimpet, Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara, Jawa Tengah, harus mengungsi. Pasalnya, tanah yang mereka tinggali terus bergerak saat diguyur hujan lebat.
"Dusun Slimpet merupakan salah satu daerah di Banjarnegara yang terancam longsor dan tanah bergerak. Hingga saat ini, gerakan tanah masih sering terjadi terutama saat hujan deras," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Catur Subandrio, di Banjarnegara, Jumat (26/12/2014).
Selain Dusun Slimpet, kata dia, tanah bergerak juga terjadi di Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening. Warga setempat juga sempat mengungsi, namun kini sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Akan tetapi, jika terjadi gerakan tanah, mereka akan segera mengungsi ke tempat yang aman," ungkapnya.
Dia mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memasang alat deteksi dini tanah longsor atau landslide early warning system (LEWS) di Desa Tlaga dan Kertosari.
Menurut dia, peralatan tersebut sengaja dipasang di Tlaga dan Kertosari lebih dulu karena dua desa itu merupakan daerah paling rawan bencana tanah longsor.
Sebelumnya, bencana tanah longsor melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada Jumat 12 Desember, pukul 17.30 WIB. Tanah menimbun sekira 35 rumah dengan. Warga yang tertimbun diperkirakan mencapai 108 orang.
Jumlah tersebut belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana itu terjadi. Hingga hari terakhir operasi pencarian korban longsor pada Minggu 21 Desember, sebanyak 95 jenazah berhasil ditemukan.
medcom.id, Banjarnegara: 557 warga Dusun Slimpet, Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara, Jawa Tengah, harus mengungsi. Pasalnya, tanah yang mereka tinggali terus bergerak saat diguyur hujan lebat.
"Dusun Slimpet merupakan salah satu daerah di Banjarnegara yang terancam longsor dan tanah bergerak. Hingga saat ini, gerakan tanah masih sering terjadi terutama saat hujan deras," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Catur Subandrio, di Banjarnegara, Jumat (26/12/2014).
Selain Dusun Slimpet, kata dia, tanah bergerak juga terjadi di Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening. Warga setempat juga sempat mengungsi, namun kini sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Akan tetapi, jika terjadi gerakan tanah, mereka akan segera mengungsi ke tempat yang aman," ungkapnya.
Dia mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memasang alat deteksi dini tanah longsor atau
landslide early warning system (LEWS) di Desa Tlaga dan Kertosari.
Menurut dia, peralatan tersebut sengaja dipasang di Tlaga dan Kertosari lebih dulu karena dua desa itu merupakan daerah paling rawan bencana tanah longsor.
Sebelumnya, bencana tanah longsor melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada Jumat 12 Desember, pukul 17.30 WIB. Tanah menimbun sekira 35 rumah dengan. Warga yang tertimbun diperkirakan mencapai 108 orang.
Jumlah tersebut belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana itu terjadi. Hingga hari terakhir operasi pencarian korban longsor pada Minggu 21 Desember, sebanyak 95 jenazah berhasil ditemukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)