Bogor: Pembangunan jalur Puncak II menjadi salah satu harapan agar terjadi penurunan kemacetan di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan jika kemacetan menurun, akan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen.
"Dengan adanya jalur Puncak II, diharapkan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen dan menurunnya tingkat kemacetan Kawasan Puncak sebesar 50 persen," kata Bupati Ade saat paparan di hadapan Komisi V DPR bersama Bupati Cianjur Herman Suherman di Palm Hills Sentul, Bogor, Kamis, 18 Maret 2021.
Saat ini, volume kendaraan yang melintasi kawasan Puncak mencapai 28 ribu unit per hari pada setiap akhir pekan. Padahal, sepanjang 23 kilometer jalur Gadog-Puncak Pas idealnya hanya menampung 12 ribu kendaraan per hari.
Ade Yasin optimistis jalur yang disebut sebagai poros tengah timur (PTT) itu dapat berimplikasi positif pada aspek ekonomi. Yakni, mengangkat indeks pembangunan manusia (IPM) di wilayah Timur Kabupaten Bogor.
Kini, ia berharap pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun proyek tersebut setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat batal memberikan pendanaan.
Baca: Proyek Jalur Puncak II Dicoret dari RPJMD Pemprov Jabar
Sementara itu, Komite Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor Gus Udin menyebutkan jalur Puncak II akan memudahkan akses tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
"Jalur Puncak II selain sebagai solusi kemacetan Kawasan Puncak juga dapat menghidupkan kembali pariwisata di Cianjur yang sekarang sedang terpuruk karena dampak dari kemacetan Puncak," tuturnya.
Bogor: Pembangunan jalur
Puncak II menjadi salah satu harapan agar terjadi penurunan
kemacetan di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan jika kemacetan menurun, akan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen.
"Dengan adanya jalur Puncak II, diharapkan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen dan menurunnya tingkat kemacetan Kawasan Puncak sebesar 50 persen," kata Bupati Ade saat paparan di hadapan Komisi V DPR bersama Bupati Cianjur Herman Suherman di Palm Hills Sentul, Bogor, Kamis, 18 Maret 2021.
Saat ini, volume kendaraan yang melintasi kawasan Puncak mencapai 28 ribu unit per hari pada setiap akhir pekan. Padahal, sepanjang 23 kilometer jalur Gadog-Puncak Pas idealnya hanya menampung 12 ribu kendaraan per hari.
Ade Yasin optimistis jalur yang disebut sebagai poros tengah timur (PTT) itu dapat berimplikasi positif pada aspek ekonomi. Yakni, mengangkat indeks pembangunan manusia (IPM) di wilayah Timur Kabupaten Bogor.
Kini, ia berharap pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun proyek tersebut setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat batal memberikan pendanaan.
Baca: Proyek Jalur Puncak II Dicoret dari RPJMD Pemprov Jabar
Sementara itu, Komite Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor Gus Udin menyebutkan jalur Puncak II akan memudahkan akses tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
"Jalur Puncak II selain sebagai solusi kemacetan Kawasan Puncak juga dapat menghidupkan kembali pariwisata di Cianjur yang sekarang sedang terpuruk karena dampak dari kemacetan Puncak," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)