Yogyakarta: Sebanyak lima stasiun di kota besar di Pulau Jawa akan menyusul menggunakan alat deteksi covid-19 besutan UGM, GeNose C19. Sampai saat ini dua stasiun sudah memakai alat itu, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta (Tugu).
“Setelah (Stasiun Pasar Senen) Jakarta dan Yogyakarta, akan menyusul stasiun di Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, dan Surabaya,” kata kata Deputi Eksekutif Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta, Ari Mulyono di Stasiun Yogyakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
Ari mengatakan, persiapan pemakaian GeNose sudah disiapkan sejak awal Januari lalu. Penggunaan alat tersebut kemudian dimulai pada 3 Februari dan diresmikan pemakaiannya sehari berselang.
Ada sebanyak lima unit GeNose yang dioperasikan di Stasiun Yogyakarta. Setiap penguperasian GeNose diberikan sekat. Ia berharap pemakaian alat itu bisa memberikan pelayanan lebih cepat sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
“Hasil tes GeNose ini tidak menunggu lama dan berlaku sepanjang tiga kali 24 jam. Bila penumpang sudah tes di stasiun, surat kesehatannya berlaku dalam waktu itu. Bila esok harinya mau pulang ke asal tak perlu tes kembali,” kata dia.
Baca: GeNose C19 Mulai Digunakan di Stasiun Yogyakarta
Senior Manajer Angkutan Penumpang Daop VI Yogyakarta, Rustomo, mengatakan, biaya tes GeNose untuk screening covid-19 berbiaya Rp20 ribu. Calon penumpang cukup menunjukkan kartu identitas dan kode pemesanan tiket perjalanan kereta api.
Dengan pengoperasian alat itu, ia berharap bisa meningkatkan animo penggunaan moda transportasi kereta api. Setidaknya, saat operasional pertama kemarin ada sebanyak 167 calon penumpang yang melakukan tes.
“Calon penumpang akan dilayani petugas. Diarahkan, seperti memberikan pengertian puasa satu jam sebelum tes dan proses tes dipandu petugas operasional GeNose,” ujarnya.
Bila syarat sebelum tes GeNose belum terpenuhi, katanya, bisa memilih tes antigen atau menunggu sekitar satu jam. Ia mengatakan calon penumpang bisa memilih dua tes sebagai alat screening covid-19 sebelum menggunakan jasa transportasi kereta api.
“Kami berupaya membuat penumpang kereta api lebih aman, nyaman, dan sehat. Ke depan, harapannya okupansi penumpang di stasiun meningkat,” ungkapnya.
Yogyakarta: Sebanyak lima stasiun di kota besar di Pulau Jawa akan menyusul menggunakan alat deteksi covid-19 besutan UGM,
GeNose C19. Sampai saat ini dua stasiun sudah memakai alat itu, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta (Tugu).
“Setelah (Stasiun Pasar Senen) Jakarta dan Yogyakarta, akan menyusul stasiun di Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, dan Surabaya,” kata kata Deputi Eksekutif Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta, Ari Mulyono di Stasiun Yogyakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
Ari mengatakan, persiapan pemakaian GeNose sudah disiapkan sejak awal Januari lalu. Penggunaan alat tersebut kemudian dimulai pada 3 Februari dan diresmikan pemakaiannya sehari berselang.
Ada sebanyak lima unit GeNose yang dioperasikan di Stasiun Yogyakarta. Setiap penguperasian GeNose diberikan sekat. Ia berharap pemakaian alat itu bisa memberikan pelayanan lebih cepat sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
“Hasil tes GeNose ini tidak menunggu lama dan berlaku sepanjang tiga kali 24 jam. Bila penumpang sudah tes di stasiun, surat kesehatannya berlaku dalam waktu itu. Bila esok harinya mau pulang ke asal tak perlu tes kembali,” kata dia.
Baca:
GeNose C19 Mulai Digunakan di Stasiun Yogyakarta
Senior Manajer Angkutan Penumpang Daop VI Yogyakarta, Rustomo, mengatakan, biaya tes GeNose untuk screening covid-19 berbiaya Rp20 ribu. Calon penumpang cukup menunjukkan kartu identitas dan kode pemesanan tiket perjalanan kereta api.
Dengan pengoperasian alat itu, ia berharap bisa meningkatkan animo penggunaan moda transportasi kereta api. Setidaknya, saat operasional pertama kemarin ada sebanyak 167 calon penumpang yang melakukan tes.
“Calon penumpang akan dilayani petugas. Diarahkan, seperti memberikan pengertian puasa satu jam sebelum tes dan proses tes dipandu petugas operasional GeNose,” ujarnya.
Bila syarat sebelum tes GeNose belum terpenuhi, katanya, bisa memilih tes antigen atau menunggu sekitar satu jam. Ia mengatakan calon penumpang bisa memilih dua tes sebagai alat screening covid-19 sebelum menggunakan jasa transportasi kereta api.
“Kami berupaya membuat penumpang kereta api lebih aman, nyaman, dan sehat. Ke depan, harapannya okupansi penumpang di stasiun meningkat,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)