Makassar: Forum Anak Nasional (FAN) baru saja selesai. Ada beberapa poin terkait anak di Indonesia menjadi fokus utama dalam forum yang melibatkan sebanyak 622 anak dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.
"Fokus kita di Forum Anak Nasional 2019 ini ada lima," kata Deputi Tumbuh Kembang, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N Rosalin, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 23 Juli 2019.
Leni menjelaskan melalui forum anak nasional diikuti oleh 622 peserta, dengan komposisi 428 anak dari Forum Anak kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 68 orang pendamping, 70 fasilitator, dan 50 orang panitia itu, kementerian akan memastikan hak sipil dan kebebasan anak.
"Salah satu contoh adalah anak dipastikan memiliki akte kelahiran dan identitas anak dan ini sudah jalan yang di kordinatori Kementerian Dalam Negeri," jelas Leni.
Kedua adalah akses informasi yang layak bagi anak. Menurutnya, anak-anak harus dihindarkan dari informasi yang mengandung kekerasan, pornografi. Karena, sebaiknya pemikiran anak itu diisi dengan hal-hal yang positif. Termasuk juga siber bullying.
"Ketiga adalah cluster lingkungan keluarga dan pengasuhan. Anak-anak harus ada yang asuh jangan biarkan anak tidak ada yang asuh," beber Leni.
Keempat adalah tersedinya ruang terbuka hijau yang ramah anak. Artinya, setiap ruang terbuka hijau yang dibuat oleh pemerintah harus memiliki fasilitas untuk anak, bukan hanya bermain tapi juga bisa digunakan oleh anak melakukan kegiatan.
Kelima yakni memastikan anak-anak kita itu sehat. Jangan ada anak di Indonesia yang kekurangan gizi atau gizi buruk. Yang bisa menyebabkan anak mengalami stunting. Tidak hanya itu, isu rokok dan pemanfaatan waktu luang anak hingga di sekolah.
Oleh karena itu Lenny berharap semua hal yang bisa mengganggu tumbuh kembang anak harus dihindari dengan menciptakan situasi yang ramah anak diseluruh aspek kehidupan. Mulai dari rumah hingga sekolah dan lingkungan sekitar.
Forum anak Nasional (FAN) merupakan organisasi anak yang dibina oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan anak-anak di seluruh Indonesia dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak.
FAN sendiri pertama kali dilakukan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, saat Gubernur Sulawesi Selatan saat ini Nurdin Abdullah, masih menjabat sebagai Bupati Bantaeng. Dan 10 tahun berselang FAN kembali di gelar di Makassar, Sulawesi Selatan.
Makassar: Forum Anak Nasional (FAN) baru saja selesai. Ada beberapa poin terkait anak di Indonesia menjadi fokus utama dalam forum yang melibatkan sebanyak 622 anak dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.
"Fokus kita di Forum Anak Nasional 2019 ini ada lima," kata Deputi Tumbuh Kembang, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N Rosalin, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 23 Juli 2019.
Leni menjelaskan melalui forum anak nasional diikuti oleh 622 peserta, dengan komposisi 428 anak dari Forum Anak kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 68 orang pendamping, 70 fasilitator, dan 50 orang panitia itu, kementerian akan memastikan hak sipil dan kebebasan anak.
"Salah satu contoh adalah anak dipastikan memiliki akte kelahiran dan identitas anak dan ini sudah jalan yang di kordinatori Kementerian Dalam Negeri," jelas Leni.
Kedua adalah akses informasi yang layak bagi anak. Menurutnya, anak-anak harus dihindarkan dari informasi yang mengandung kekerasan, pornografi. Karena, sebaiknya pemikiran anak itu diisi dengan hal-hal yang positif. Termasuk juga siber bullying.
"Ketiga adalah cluster lingkungan keluarga dan pengasuhan. Anak-anak harus ada yang asuh jangan biarkan anak tidak ada yang asuh," beber Leni.
Keempat adalah tersedinya ruang terbuka hijau yang ramah anak. Artinya, setiap ruang terbuka hijau yang dibuat oleh pemerintah harus memiliki fasilitas untuk anak, bukan hanya bermain tapi juga bisa digunakan oleh anak melakukan kegiatan.
Kelima yakni memastikan anak-anak kita itu sehat. Jangan ada anak di Indonesia yang kekurangan gizi atau gizi buruk. Yang bisa menyebabkan anak mengalami stunting. Tidak hanya itu, isu rokok dan pemanfaatan waktu luang anak hingga di sekolah.
Oleh karena itu Lenny berharap semua hal yang bisa mengganggu tumbuh kembang anak harus dihindari dengan menciptakan situasi yang ramah anak diseluruh aspek kehidupan. Mulai dari rumah hingga sekolah dan lingkungan sekitar.
Forum anak Nasional (FAN) merupakan organisasi anak yang dibina oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan anak-anak di seluruh Indonesia dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak.
FAN sendiri pertama kali dilakukan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, saat Gubernur Sulawesi Selatan saat ini Nurdin Abdullah, masih menjabat sebagai Bupati Bantaeng. Dan 10 tahun berselang FAN kembali di gelar di Makassar, Sulawesi Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
