Jepara: Dampak musim kemarau di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meluas. Sebanyak 14 desa mengalami krisis air bersih dan diprediksi terus bertambah.
Salah satu desa yang mengalami krisis air bersih Desa Kaliombo, Kecamatan Pecangaan. Sejak sebulan lalu warga membeli air, sebab sumur telah kering dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tidak lagi mengalir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara setiap pekan menyalurkan air bersih sebanyak dua kali ke Desa Kaliombo. Jumlah tersebut masih tidak mencukupi kebutuhan air bersih warga.
"Untuk membantu warga yang terdampak musim kemarau, kami lewat program DJP (Direktorat Jendral Pajak) peduli bersama-sama KPP Pratama Jepara menyalurkan 10 tangki air bersih, masing kapasitas 5.000 liter untuk warga," ujar Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah 1, Suparno, usai menyalurkan air bersih ke Desa Kaliombo, Sabtu, 21 September 2019.
Suparno mengatakan sebelum menyalurkan air bersih, pihaknya melihat langsung kondisi masyarakat. Sumur warga tak lagi dapat diambil airnya. Sungai yang membelah desa kering dan penuh sampah.
"Kondisi yang sama juga kami jumpai di Desa Pendem, Desa Plajan, dan Desa Tedunan. Kami juga pasok air bersih kesana," kata Suparno.
Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Jepara, Jamaludin, mengatakan 14 desa mengalami krisis air bersih. Sejak Juli hingga 20 September 2019, pihaknya sudah menyalurkan 1.213 tangki air bersih ke 14 desa.
"Jumlah desa masih akan bertambah. Karena untuk Karimunjawa dan Tedunan sudah mengajukan droping tapi kami belum bisa mengirim sehingga belum kami masukan hitungan," terang Jamaludin.
BPBD Kabupaten Jepara masih akan menyalurkan 64 tangki air bersih ke sejumlah desa.
Jepara: Dampak musim kemarau di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meluas. Sebanyak 14 desa mengalami krisis air bersih dan diprediksi terus bertambah.
Salah satu desa yang mengalami krisis air bersih Desa Kaliombo, Kecamatan Pecangaan. Sejak sebulan lalu warga membeli air, sebab sumur telah kering dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tidak lagi mengalir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara setiap pekan menyalurkan air bersih sebanyak dua kali ke Desa Kaliombo. Jumlah tersebut masih tidak mencukupi kebutuhan air bersih warga.
"Untuk membantu warga yang terdampak musim kemarau, kami lewat program DJP (Direktorat Jendral Pajak) peduli bersama-sama KPP Pratama Jepara menyalurkan 10 tangki air bersih, masing kapasitas 5.000 liter untuk warga," ujar Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah 1, Suparno, usai menyalurkan air bersih ke Desa Kaliombo, Sabtu, 21 September 2019.
Suparno mengatakan sebelum menyalurkan air bersih, pihaknya melihat langsung kondisi masyarakat. Sumur warga tak lagi dapat diambil airnya. Sungai yang membelah desa kering dan penuh sampah.
"Kondisi yang sama juga kami jumpai di Desa Pendem, Desa Plajan, dan Desa Tedunan. Kami juga pasok air bersih kesana," kata Suparno.
Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Jepara, Jamaludin, mengatakan 14 desa mengalami krisis air bersih. Sejak Juli hingga 20 September 2019, pihaknya sudah menyalurkan 1.213 tangki air bersih ke 14 desa.
"Jumlah desa masih akan bertambah. Karena untuk Karimunjawa dan Tedunan sudah mengajukan
droping tapi kami belum bisa mengirim sehingga belum kami masukan hitungan," terang Jamaludin.
BPBD Kabupaten Jepara masih akan menyalurkan 64 tangki air bersih ke sejumlah desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)