Malang: Kebakaran di kawasan hutan Gunung Semeru meluas. Lima titik api baru ditemukan di Gunung Semeru dan belum bisa dipadamkan. Titik api tersebar di Blok Ranu Kembang, Pusung Gendero, Bukit Ayek-Ayek, Watu Pecah, Batu Tulis dan Krepelan Resort PTN Ranupani.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tenger Semeru (TNBTS), John Kenedie, mengatakan angin kencang dan medan yang bertebing dan berbukit menyulitkan petugas untuk memadamkan api.
"Telah terjadi kebakaran lagi di Blok Batu Tulis dan Krepelan, beberapa yang tersisa di Ranupani segera dipadamkan dengan mobil pemadam kebakaran. Kondisi di Pos Ranupani dan Ranu Kumbolo telah steril dari pendaki," katanya kepada Medcom.id, Selasa, 24 September 2019.
John menambahkan sebanyak 48 personel gabungan diturunkan untuk memadamkan api. Alat yang digunakan untuk memadamkan api antara lain jet shooter, garu, sabit, parang hingga mobil pemadam.
Sumber air yang digunakan untuk memadamkan kebakaran berjenis permukaan ini diambil dari Ranu Kumbolo. Jarak lokasi sumber air ke titik api mencapai tiga kilometer.
"Luas kebakaran masih belum diketahui untuk penambahan luasan hari ini. Namun luas kebakaran yang dipadamkan sejumlah 30,3 hektare," bebernya.
Dia melaporkan terdapat beberapa jenis vegetasi yang terdampak kebakaran. Antara lain, semak-semak, krinyu, serasah, rumput, genggeng, kemlandingan, pakis, akasia, dan cemara.
John mengaku pemadaman bakal dilanjutkan kembali besok, Rabu, 25 September 2019. Personel pemadaman akan diberangkatkan dari Ranupani menuju lokasi titik api dibagi menjadi empat tim.
Tim pertama menuju titik api melewati jalur Bukit Ayek-Ayek. Tim kedua menuju titik api melewati jalur konvensional. Tim ketiga sudah berada di Ranu Kumbalo sebelumnya. Tim keempat melakukan pemadaman di Blok Batu Tulis dan Krepelan.
"Teknik pemadaman dilakukan seperti sebelumnya dengan cara mendekati titik api yang bisa dijangkau. Kemudian mematikan dengan jet shooter, gepyok atau ranting pohon dan membuat sekat pada medan datar agar tidak meluas," jelasnya.
Sedangkan pemadaman di medan tebing, kata dia, bakal dilakukan pematauan arah angin lebih dulu. Dia memastikan keselataman pemadam tetap menjadi prioritas.
"Keselamatan pemadam tetap kita tekankan pada masing-masing personil," tandasnya.
Malang: Kebakaran di kawasan hutan Gunung Semeru meluas. Lima titik api baru ditemukan di
Gunung Semeru dan belum bisa dipadamkan. Titik api tersebar di Blok Ranu Kembang, Pusung Gendero, Bukit Ayek-Ayek, Watu Pecah, Batu Tulis dan Krepelan Resort PTN Ranupani.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tenger Semeru (TNBTS), John Kenedie, mengatakan angin kencang dan medan yang bertebing dan berbukit menyulitkan petugas untuk memadamkan api.
"Telah terjadi kebakaran lagi di Blok Batu Tulis dan Krepelan, beberapa yang tersisa di Ranupani segera dipadamkan dengan mobil pemadam kebakaran. Kondisi di Pos Ranupani dan Ranu Kumbolo telah steril dari pendaki," katanya kepada Medcom.id, Selasa, 24 September 2019.
John menambahkan sebanyak 48 personel gabungan diturunkan untuk memadamkan api. Alat yang digunakan untuk memadamkan api antara lain jet shooter, garu, sabit, parang hingga mobil pemadam.
Sumber air yang digunakan untuk memadamkan kebakaran berjenis permukaan ini diambil dari Ranu Kumbolo. Jarak lokasi sumber air ke titik api mencapai tiga kilometer.
"Luas kebakaran masih belum diketahui untuk penambahan luasan hari ini. Namun luas kebakaran yang dipadamkan sejumlah 30,3 hektare," bebernya.
Dia melaporkan terdapat beberapa jenis vegetasi yang terdampak kebakaran. Antara lain, semak-semak, krinyu, serasah, rumput, genggeng, kemlandingan, pakis, akasia, dan cemara.
John mengaku pemadaman bakal dilanjutkan kembali besok, Rabu, 25 September 2019. Personel pemadaman akan diberangkatkan dari Ranupani menuju lokasi titik api dibagi menjadi empat tim.
Tim pertama menuju titik api melewati jalur Bukit Ayek-Ayek. Tim kedua menuju titik api melewati jalur konvensional. Tim ketiga sudah berada di Ranu Kumbalo sebelumnya. Tim keempat melakukan pemadaman di Blok Batu Tulis dan Krepelan.
"Teknik pemadaman dilakukan seperti sebelumnya dengan cara mendekati titik api yang bisa dijangkau. Kemudian mematikan dengan jet shooter, gepyok atau ranting pohon dan membuat sekat pada medan datar agar tidak meluas," jelasnya.
Sedangkan pemadaman di medan tebing, kata dia, bakal dilakukan pematauan arah angin lebih dulu. Dia memastikan keselataman pemadam tetap menjadi prioritas.
"Keselamatan pemadam tetap kita tekankan pada masing-masing personil," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)