Masyarakat Manado Diajak Aktif Cegah Penyalahgunaan Obat dan Makanan

Manado: Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado menggandeng tokoh agama di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya mencegah penyalahgunaan obat dan makanan. Tindakan preventif dinilai penting dalam mengawasi peredaran obat dan makanan di pasaran. "Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan di wilayah kerja Provinsi Sulut," kata Kepala BPOM Hariani melalui keterangan tertulis, Kamis, 21 Juli 2022. Ia mengungkapkan BBPOM Manado telah melakukan pengawasan pre market dan post market dalam rangka pengawasan obat dan makanan yang telah beredar di pasaran. Selain itu, BBPOM Manado juga melakukan pembinaan kepada pelaku usaha melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan Aman secara masif. "Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk UMKM," ungkap dia.   Pemprov Sulut mendukung penuh kegiatan ini. Salah satu caranya, dengan menghadirkan payung hukum yang berkoordinasi dengan kabupaten/kota.  "Terkait pengawasan obat dan makanan yang lebih optimal," terang Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulut Jemmy. Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno mengatakan akan terlibat aktif, baik dalam pencegahan maupun penegakan hukum kasus penyalahgunaan obat dan makanan. Wakil Walikota Manado Richard Sualang tak menampik bahwa di wilayahnya banyak permasalahan dan penyalahgunaan obat dan makanan.  "Khususnya obat yang bisa berdampak negatif bagi masyarakat," ujar Richard. BBPOM pun meluncurkan program KIE 1.000 Tokoh Agama dalam rangkaian kegiatan deklarasi pembangunan zona integritas pengawasan obat dan makanan di Hotel Four Points, Manado. Sebanyak 361 tokoh agama Manado hadir mengikuti pelatihan.