Palangkaraya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyiapkan lokasi untuk posko dan pusat pengungsian korban banjir kiriman.
"Untuk lokasi posko dan pengungsian sudah siap kita data, dan jika sewaktu-waktu diperlukan dapat segera dibangun dan difungsikan," kata Kepala BPBD Kota Palangkaraya, Emi Abriyani, di Palangkaraya, Rabu, 14 September 2022.
Dia mengatakan lokasi yang potensial dijadikan sebagai posko dan pusat pengungsian tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya. Lokasi itu yakni di sekitar Pasar Kahayan, Gedung KONI, Jalan Arut, dan di kantor kelurahan yang tidak tergenang banjir.
"Intinya lokasi untuk posko tidak tergenang air dan mudah dijangkau masyarakat serta petugas," jelas Emi.
Menurut dia saat ini ada delapan kelurahan di 'Kota Cantik' yang tergenang banjir kiriman akibat meluapnya sungai yang melintasi wilayah Kota Palangkaraya.
Delapan kelurahan itu yakni Kelurahan Palangka, Petuk Ketimpun, Pahandut, Bukit Tunggal, Kameloh Baru, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, dan Kelurahan Danau Tundai.
Menurut dia saat ini ketinggian air akibat banjir kiriman bervariasi mulai 5 centimeter sampai 35 sentimeter. Akibatnya jalan permukiman warga dan sebagian lahan pertanian bahkan sejumlah permukiman warga mulai terendam air.
"Kami minta masyarakat terutama di daerah rendah dan di kawasan bantaran sungai meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya penambahan ketinggian air," ungkapnya.
Menurut dia hujan yang terus terjadi di kabupaten itu menyebabkan sungai tak mampu lagi menampung debit air. Dampaknya terjadi luapan yang menyebabkan banjir wilayah aliran sungai, termasuk di Kota Palangka Raya.
"Untuk itu, dalam rangka memberikan informasi potensi bencana banjir, tim BPBD secara berkala melakukan pemantauan tinggi air sungai di titik-titik pantau yang telah ditetapkan," ujar Emi.
Palangkaraya: Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya,
Kalimantan Tengah, menyiapkan lokasi untuk posko dan pusat pengungsian korban
banjir kiriman.
"Untuk lokasi posko dan pengungsian sudah siap kita data, dan jika sewaktu-waktu diperlukan dapat segera dibangun dan difungsikan," kata Kepala BPBD Kota Palangkaraya, Emi Abriyani, di Palangkaraya, Rabu, 14 September 2022.
Dia mengatakan lokasi yang potensial dijadikan sebagai posko dan pusat pengungsian tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya. Lokasi itu yakni di sekitar Pasar Kahayan, Gedung KONI, Jalan Arut, dan di kantor kelurahan yang tidak tergenang banjir.
"Intinya lokasi untuk posko tidak tergenang air dan mudah dijangkau masyarakat serta petugas," jelas Emi.
Menurut dia saat ini ada delapan kelurahan di 'Kota Cantik' yang tergenang banjir kiriman akibat meluapnya sungai yang melintasi wilayah Kota Palangkaraya.
Delapan kelurahan itu yakni Kelurahan Palangka, Petuk Ketimpun, Pahandut, Bukit Tunggal, Kameloh Baru, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, dan Kelurahan Danau Tundai.
Menurut dia saat ini ketinggian air akibat banjir kiriman bervariasi mulai 5 centimeter sampai 35 sentimeter. Akibatnya jalan permukiman warga dan sebagian lahan pertanian bahkan sejumlah permukiman warga mulai terendam air.
"Kami minta masyarakat terutama di daerah rendah dan di kawasan bantaran sungai meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya penambahan ketinggian air," ungkapnya.
Menurut dia hujan yang terus terjadi di kabupaten itu menyebabkan sungai tak mampu lagi menampung debit air. Dampaknya terjadi luapan yang menyebabkan banjir wilayah aliran sungai, termasuk di Kota Palangka Raya.
"Untuk itu, dalam rangka memberikan informasi potensi bencana banjir, tim BPBD secara berkala melakukan pemantauan tinggi air sungai di titik-titik pantau yang telah ditetapkan," ujar Emi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)