Surabaya: Seorang mahasiswi muda di Surabaya, Jawa Timur sukses menjalankan bisnis kuliner ditengah kejenuhannya menjalani kuliah online. Dia mampu menghasilakn omzet Rp25 juta per bulan.
Zuhriyatul Firdaus Muazza, yang kerap dipanggil Acha, kini berkuliah di semester 6. Perempuan berusia 21 tahun memulai bisnis kuliner tradisional putu jumbo sejak tahun lalu.
Ia mengaku kue putu jumbo tersebut merupakan resep turun temurun yang memiliki ciri khas dari sang nenek sejak 1972 di Madiun, Jawa Timur.
"Awalnya karena bosan kuliah online, jadi pengen usaha. Kebetulan keluarga ibu turun temurun jualan putu jumbo, jadi aku milih buat nerusin jualan putu jumbo,” ujar Acha dalam tayangan Newsline di Metro TV, Sabtu, 16 Juli 2022.
Kue putu buatan Acha berbeda dengan kue putu pada umumnya. Putu jumbo tersebut berwarna putih dan berukuran besar. Tekstur putu yang lembut dan manis menjadi jadi alasan pelanggan berdatangan.
“Saya suka rasanya unik, jajanan tradisional yang berbeda dengan jajanan yang ada di jaman sekarang. Ukuranya juga besar dan harganya terjangkau,” ungkap Christiana, salah seorang pembeli putu jumbo buatan Acha.
Acha menjual putunya seharga Rp20 ribu per kotak dengan isi 5 buah. Dalam sehari ia bisa menjual 30 hingga 40 bungkus putu, bahkan jika kondisi ramai bisa terjual hingga lebih dari 50 bungkus.
Pada tahun pertama berjualan ia berhasil meraup omzet Rp100 juta per tahun. Omzet Acha kini mencapai hampir Rp300 juta pertahun atau sekitar Rp25 juta per bulan. Acha telah memiliki 3 cabang Putu jumbo dan berencana menambah cabang di sejumlah kota lain di Indonesia. (Eka Putri Wahyuni)
Surabaya: Seorang mahasiswi muda di Surabaya, Jawa Timur sukses menjalankan bisnis kuliner ditengah kejenuhannya menjalani kuliah online. Dia mampu menghasilakn omzet Rp25 juta per bulan.
Zuhriyatul Firdaus Muazza, yang kerap dipanggil Acha, kini berkuliah di semester 6. Perempuan berusia 21 tahun memulai bisnis kuliner tradisional putu jumbo sejak tahun lalu.
Ia mengaku kue putu jumbo tersebut merupakan resep turun temurun yang memiliki ciri khas dari sang nenek sejak 1972 di Madiun, Jawa Timur.
"Awalnya karena bosan kuliah online, jadi pengen usaha. Kebetulan keluarga ibu turun temurun jualan putu jumbo, jadi aku milih buat nerusin jualan putu jumbo,” ujar Acha dalam tayangan
Newsline di
Metro TV, Sabtu, 16 Juli 2022.
Kue putu buatan Acha berbeda dengan kue putu pada umumnya. Putu jumbo tersebut berwarna putih dan berukuran besar. Tekstur putu yang lembut dan manis menjadi jadi alasan pelanggan berdatangan.
“Saya suka rasanya unik, jajanan tradisional yang berbeda dengan jajanan yang ada di jaman sekarang. Ukuranya juga besar dan harganya terjangkau,” ungkap Christiana, salah seorang pembeli putu jumbo buatan Acha.
Acha menjual putunya seharga Rp20 ribu per kotak dengan isi 5 buah. Dalam sehari ia bisa menjual 30 hingga 40 bungkus putu, bahkan jika kondisi ramai bisa terjual hingga lebih dari 50 bungkus.
Pada tahun pertama berjualan ia berhasil meraup omzet Rp100 juta per tahun. Omzet Acha kini mencapai hampir Rp300 juta pertahun atau sekitar Rp25 juta per bulan. Acha telah memiliki 3 cabang Putu jumbo dan berencana menambah cabang di sejumlah kota lain di Indonesia.
(Eka Putri Wahyuni) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)