Cianjur: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memgimbau warga korban gempa Cianjur untuk pulang ke rumah bagi yang rumahnya tidak mengalami kerusakan parah meski gempa susulan terus terjadi.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan hingga saat ini belum ada arahan untuk mencabut rekomendasi pulang ke rumah bagi warga yang rumahnya rusak ringan dan sedang akibat bencana gempa 5.6 magnitudo.
“Meski sudah lebih dari 450 kali gempa susulan, namun diprediksi tidak merusak, sehingga imbauan pulang ke rumah tidak dicabut. Aktivitas gempa susulan merupakan hal yang wajar, dengan jumlah dan kekuatannya yang fluktuatif," katanya saat dihubungi, Rabu, 25 Januari 2025.
Bagi warga yang sudah kembali ke rumah, diminta untuk rutin memeriksa kondisi rumah setelah gempa susulan terjadi terutama bagian konstruksi. Sehingga dapat dipastikan aman untuk tetap ditempati.
Sementara warga di sejumlah desa terdampak parah di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang, memilih kembali mengisi posko pengungsian atau membuat tenda darurat di depan rumah karena gempa susulan yang cukup kencang dirasakan beberapa hari lalu.
"Sebagian besar sudah mendapat imbauan dari pemerintah terkait pulang ke rumah bagi warga yang rumahnya rusak ringan atau sedang yang masih bisa ditempati, namun selang satu pekan pulang ke rumah gempa hebat kembali terjadi dan terpaksa mengisi tenda kembali," kata warga Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Ujang, 45.
Seperti diberitakan tujuh orang warga di sejumlah desa di Cianjur, mengalami luka-luka dan dua orang diantaranya terpaksa di rujuk ke RSUD karena mengalami luka berat tertimpa langit-langit bangunan dan genting saat gempa susulan 4.3 magnitudo terjadi, Selasa, 24 Januari 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cianjur: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memgimbau warga
korban gempa Cianjur untuk pulang ke rumah bagi yang rumahnya tidak mengalami kerusakan parah meski gempa susulan terus terjadi.
Kepala Stasiun Geofisika
BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan hingga saat ini belum ada arahan untuk mencabut rekomendasi pulang ke rumah bagi warga yang rumahnya rusak ringan dan sedang akibat bencana gempa 5.6 magnitudo.
“Meski sudah lebih dari
450 kali gempa susulan, namun diprediksi tidak merusak, sehingga imbauan pulang ke rumah tidak dicabut. Aktivitas gempa susulan merupakan hal yang wajar, dengan jumlah dan kekuatannya yang fluktuatif," katanya saat dihubungi, Rabu, 25 Januari 2025.
Bagi warga yang sudah kembali ke rumah, diminta untuk rutin memeriksa kondisi rumah setelah gempa susulan terjadi terutama bagian konstruksi. Sehingga dapat dipastikan aman untuk tetap ditempati.
Sementara warga di sejumlah desa terdampak parah di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang, memilih kembali mengisi posko pengungsian atau membuat tenda darurat di depan rumah karena gempa susulan yang cukup kencang dirasakan beberapa hari lalu.
"Sebagian besar sudah mendapat imbauan dari pemerintah terkait pulang ke rumah bagi warga yang rumahnya rusak ringan atau sedang yang masih bisa ditempati, namun selang satu pekan pulang ke rumah gempa hebat kembali terjadi dan terpaksa mengisi tenda kembali," kata warga Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Ujang, 45.
Seperti diberitakan tujuh orang warga di sejumlah desa di Cianjur, mengalami luka-luka dan dua orang diantaranya terpaksa di rujuk ke RSUD karena mengalami luka berat tertimpa langit-langit bangunan dan genting saat gempa susulan 4.3 magnitudo terjadi, Selasa, 24 Januari 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)