Yogyakarta: Hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat aktivitas warga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terganggu. Hujan yang menimbulkan banjir menyebabkan terhambatnya kegiatan pelayanan di kantor pemerintah hingga sekolah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi, menjelaskan hujan yang menyebabkan banjir terjadi di sejumlah titik di empat kecamatan. Kecamatan yang terdapat banjir yakni Panjatan, Wates, Temon, dan Lendah.
"Mulai dari pemukiman, kantor desa, sampai sekolah terdampak banjir akibat hujan," kata Joko, Jumat, 14 Oktober 2022.
Di Kecamatan Panjatan, banjir terjadi di Desa Tayuban, tepatnya di Balai Desa. Air yang menggenang Balai Desa dengan ketinggian 15-20 sentimeter. Adapun di Desa Pleret, Kecamatan Panjatan, banjir menggenangi jalan di Pasar Ngebung dan Pasar Pon.
"Belum ada info air masuk rumah, tapi dampaknya banjir juga merendam sawah," ujarnya.
Di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, banjir menggenangi akses jalan. Sementara, banjir juga terjadi di Balai Desa Palihan, Kecamatan Temon dan Jalan Wates-Purworejo Km 13. Aktivitas pelayanan di kantor Balai Desa Palihan juga terganggu.
"Banjir juga menggenangi jalan nasional di Dusun Sidatan, Desa Kaligintung, Kecamatan Temon. Akses jalan antarprovinsi terganggu," katanya.
Banjir di Kecamatan Temon juga terjadi di empat titik lain, yakni tiga lokasi permukiman dan satu Pondok Pesantren (Ponpes). Adapun di Kecamatan Lendah, banjir tercatat ada di tiga lokasi.
"Tiga lokasi banjir di Kecamatan Lendah ini ada di Dusun Dukuh, Carikan, dan Cabean, Desa Bumirejo. Banjir di tiga titik ini menggenangi permukiman. Kami melakukan asesmen di beberapa titik. Kami berharap genangan air bisa segera surut dan intensitas hujan menurun," ungkapnya.
Yogyakarta: Hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat aktivitas warga di Kabupaten Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terganggu. Hujan yang menimbulkan banjir menyebabkan terhambatnya kegiatan pelayanan di kantor pemerintah hingga sekolah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi, menjelaskan hujan yang menyebabkan banjir terjadi di sejumlah titik di empat kecamatan. Kecamatan yang terdapat banjir yakni Panjatan, Wates, Temon, dan Lendah.
"Mulai dari pemukiman,
kantor desa, sampai sekolah terdampak banjir akibat hujan," kata Joko, Jumat, 14 Oktober 2022.
Di Kecamatan Panjatan, banjir terjadi di Desa Tayuban, tepatnya di Balai Desa. Air yang menggenang Balai Desa dengan ketinggian 15-20 sentimeter. Adapun di Desa Pleret, Kecamatan Panjatan, banjir menggenangi jalan di Pasar Ngebung dan Pasar Pon.
"Belum ada info air masuk rumah, tapi dampaknya banjir juga merendam sawah," ujarnya.
Di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, banjir menggenangi akses jalan. Sementara, banjir juga terjadi di Balai Desa Palihan, Kecamatan Temon dan Jalan Wates-Purworejo Km 13. Aktivitas pelayanan di kantor Balai Desa Palihan juga terganggu.
"Banjir juga menggenangi jalan nasional di Dusun Sidatan, Desa Kaligintung, Kecamatan Temon. Akses jalan antarprovinsi terganggu," katanya.
Banjir di
Kecamatan Temon juga terjadi di empat titik lain, yakni tiga lokasi permukiman dan satu Pondok Pesantren (Ponpes). Adapun di Kecamatan Lendah, banjir tercatat ada di tiga lokasi.
"Tiga lokasi banjir di Kecamatan Lendah ini ada di Dusun Dukuh, Carikan, dan Cabean, Desa Bumirejo. Banjir di tiga titik ini menggenangi permukiman. Kami melakukan asesmen di beberapa titik. Kami berharap genangan air bisa segera surut dan intensitas hujan menurun," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)