medcom.id, Palu: Satuan Tugas Operasi Tinombala menemukan kerangka korban kekejaman anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Penemuan itu berdasarkan pengembangan hasil penyidikan dari beberapa anggota MIT yang ditangkap hidup, salah satunya Abu Wardah.
Satgas Tinombala langsung mendatangi lokasi pemakaman korban. Dan benar, ada kerangka korban yang sudah dikubur.
"Jenazah itu salah satu korban dari empat korban kelompok MIT berdasarkan pengakuan mereka yang dibunuh September 2015 lalu," kata Hari di Palu, Jumat (16/9/2016).
Menurutnya, jenazah yang berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diduga sebagai Agus Pananto, 58, itu ditemukan terkubur di Kilometer 17 Pegunungan Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong.
Jauhnya jarak dan sulitnya medan membuat 45 petugas, termasuk anggota Inafis yang diturunkan mencari jenazah sejak Kamis 15 September hingga Jumat 16 September, harus menghabiskan banyak waktu. Mereka baru menemukan jenazah sekitar pukul 09.30 WITA.
"Penemuannya pagi setelah pencarian sejak Kamis pagi. Kondisi jenazah tinggal kerangka dan masih terdapat pakaian serta celana. Selain itu tidak ada barang bukti lagi," kata Hari.
Petugas Satgas Tinombala. Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Saat ini, kerangka jenazah warga Sausu tersebut tengah disatukan untuk dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara guna proses identifikasi lebih lanjut.
"Untuk kepastian jenazah sudah ada satu keluarga yang mengklaim dan keluarga itu akan kita ambil sampel DNA-nya untuk kemudian nanti dicocokkan," imbuh Hari.
Dirkrimum Polda Sulteng Kombes Helmi menambahkan, masih ada tiga jenazah yang terus dicari. Itu pun, lanjutnya, terbagi di dua lokasi yang berbeda. Dua lokasi itu di antaranya di Desa Sedoa dan Tamadue, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
"Besok tim yang berjumlah puluhan akan turun ke dua lokasi tersebut," kata dia.
Selama anggota kelompok MIT bergerilya di hutan dan pegunungan Poso, serta Parigi Moutong, mereka melakukan beberapa kali pembunuhan terhadap warga sipil. Terparah di wilayah Parigi Moutong. Mereka memenggal tiga kepala petani di daerah tersebut pada September 2015.
Mereka juga menculik dan membunuh tiga warga yang tengah mencari rotan dan damar di Desa Sedoa. Sejauh ini tercatat 13 kasus pembunuhan yang dilakukan MIT di Poso.
medcom.id, Palu: Satuan Tugas Operasi Tinombala menemukan kerangka korban kekejaman anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Penemuan itu berdasarkan pengembangan hasil penyidikan dari beberapa anggota MIT yang ditangkap hidup, salah satunya Abu Wardah.
Satgas Tinombala langsung mendatangi lokasi pemakaman korban. Dan benar, ada kerangka korban yang sudah dikubur.
"Jenazah itu salah satu korban dari empat korban kelompok MIT berdasarkan pengakuan mereka yang dibunuh September 2015 lalu," kata Hari di Palu, Jumat (16/9/2016).
Menurutnya, jenazah yang berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diduga sebagai Agus Pananto, 58, itu ditemukan terkubur di Kilometer 17 Pegunungan Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong.
Jauhnya jarak dan sulitnya medan membuat 45 petugas, termasuk anggota Inafis yang diturunkan mencari jenazah sejak Kamis 15 September hingga Jumat 16 September, harus menghabiskan banyak waktu. Mereka baru menemukan jenazah sekitar pukul 09.30 WITA.
"Penemuannya pagi setelah pencarian sejak Kamis pagi. Kondisi jenazah tinggal kerangka dan masih terdapat pakaian serta celana. Selain itu tidak ada barang bukti lagi," kata Hari.
Petugas Satgas Tinombala. Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Saat ini, kerangka jenazah warga Sausu tersebut tengah disatukan untuk dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara guna proses identifikasi lebih lanjut.
"Untuk kepastian jenazah sudah ada satu keluarga yang mengklaim dan keluarga itu akan kita ambil sampel DNA-nya untuk kemudian nanti dicocokkan," imbuh Hari.
Dirkrimum Polda Sulteng Kombes Helmi menambahkan, masih ada tiga jenazah yang terus dicari. Itu pun, lanjutnya, terbagi di dua lokasi yang berbeda. Dua lokasi itu di antaranya di Desa Sedoa dan Tamadue, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
"Besok tim yang berjumlah puluhan akan turun ke dua lokasi tersebut," kata dia.
Selama anggota kelompok MIT bergerilya di hutan dan pegunungan Poso, serta Parigi Moutong, mereka melakukan beberapa kali pembunuhan terhadap warga sipil. Terparah di wilayah Parigi Moutong. Mereka memenggal tiga kepala petani di daerah tersebut pada September 2015.
Mereka juga menculik dan membunuh tiga warga yang tengah mencari rotan dan damar di Desa Sedoa. Sejauh ini tercatat 13 kasus pembunuhan yang dilakukan MIT di Poso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)