Makassar: Ratusan buruh dan mahasiswa di Kota Makassar menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh atau May Day. Mereka meminta pemerintah membuat undang-undang ketenagakerjaan baru yang adil dan demokratis.
Ratusan buruh dan mahasiswa tersebut menggelar aksi unjuk rasa di Flyover dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan. Sejak Rabu siang hingga sore hari.
Presiden Konfederasi Serikat Nusantara, Mukhtar Guntur Kilat, mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyuarakan kondisi buruh yang tidak baik diakibatkan aturan yang tidak berpihak.
"Buat Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru dan lahir dari proses yang demokratis dan berkeadilan," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 1 Mei 2024.
Dalam orasinya, ia juga mengatakan agar mewujudkan upah nasional yang manusiawi dan menghentikan sistem kerja kontrak yang tidak memberikan kepastian atau status hukum para buruh.
"Wujudkan perlindungan sosial untuk rakyat tanpa syarat," ungkapnya.
Ia juga menyerukan kepada seluruh buru dan rakyat pekerja se-Nusantara melakukan konsolidasi gerakan untuk pembangunan kekuatan seluas mungkin dengan berbagai gerakan pemuda, mahasiswa, perempuan, dan gerakan rakyat lainnya.
Dalam aksi tersebut juga sempat diwarnai gesekan antara mahasiswa dan pihak kepolisian. Namun, aksi bentrokan tersebut tidak berlangsung lama.
Makassar:
Ratusan buruh dan mahasiswa di Kota Makassar menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh atau May Day. Mereka meminta pemerintah membuat undang-undang ketenagakerjaan baru yang adil dan demokratis.
Ratusan buruh dan mahasiswa tersebut menggelar aksi unjuk rasa di Flyover dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi Sulawesi Selatan. Sejak Rabu siang hingga sore hari.
Presiden Konfederasi Serikat Nusantara, Mukhtar Guntur Kilat, mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyuarakan kondisi buruh yang tidak baik diakibatkan aturan yang tidak berpihak.
"Buat Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru dan lahir dari proses yang demokratis dan berkeadilan," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 1 Mei 2024.
Dalam orasinya, ia juga mengatakan agar mewujudkan upah nasional yang manusiawi dan menghentikan sistem kerja kontrak yang tidak memberikan kepastian atau status hukum para buruh.
"Wujudkan perlindungan sosial untuk rakyat tanpa syarat," ungkapnya.
Ia juga menyerukan kepada seluruh buru dan rakyat pekerja se-Nusantara melakukan konsolidasi gerakan untuk pembangunan kekuatan seluas mungkin dengan berbagai gerakan pemuda, mahasiswa, perempuan, dan gerakan rakyat lainnya.
Dalam aksi tersebut juga sempat diwarnai gesekan antara mahasiswa dan pihak kepolisian. Namun, aksi bentrokan tersebut tidak berlangsung lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)