Yogyakarta: Sebanyak sembilan jemaah calon haji asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditunda keberangkatannya ke Mekah. Penundaan ini berkaitan dengan kondisi kesehatan jemaah yang bersangkutan.
"Ada yang masih dirawat dan menunggu jadwal keberangkatan di kloter berikutnya," kata Ketua Tim 2 Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Basori Alwi dihubungi pada Senin, 27 Mei 2024.
Jemaah yang ditunda keberangkatannya itu tersebar asalnya, seperti dari Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman. Dari 9 orang tersebut, kata dia, ada yang sudah diberangkatkan.
Sosok yang juga menjadi Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH Embarkasi Solo ini menyebut ada tiga jemaah yang ditunda keberangkatannya dari kelompok terbang (kloter) 46 asal Kabupaten Kulon Progo. Salah satunya atas nama Anwar Rizal Noor Rachmat yang seharusnya berangkat ke Tanah Suci pada 24 Mei dan ditunda karena sakit.
"Ternyata trombositnya turun sehingga perlu mendapatkan perawatan. Dan baru tadi malam (dia) diberangkatkan (ke tanah suci)," katanya.
Sementaranya, jemaah atas nama Wiji Suhartono sempat dirawat di RS AU dr Siswanto Adi Soemarmo karena sesak napas. Keberangkatan calon haji lelaki 61 tahun itu ditunda bersama pendampingnya, Anies Alfiansyah, 27.
Basori juga menjelaskan ada empat jemaah asal Kabupaten Sleman, yakni Sunarko Ngabidan, 66, beserta pendamping, Sujiyem Kromopawiro (65) dari kloter 53 SOC. Penundaan dilakukan karena jemaah lansia tersebut sakit jantung dan dirujuk ke RS Moewardi Solo. Lalu, ada jemaah atas nama Ossy Sugino, 70, dan pendampingnya Tuginem Narsasuwito, 65, dari kloter 48 SOC.
Jemaah tersebut sakit jantung saat sebelum transit di Bandara Kualanamu Medan karena turbulensi. Jemaah asal Kabupaten Bantul, Subiyanti Rejosuwito, 58, dan pendampingnya, Shomulyo Sutoikromo, 66, dari kloter 54 SOC ditunda keberangkatan karena faktor kesehatan dan dirujuk di RS Moewardi Solo untuk observasi kurang lebih 12 hari.
"Penundaan ini biasanya faktor kesehatan jemaah atau kendala teknis trapsortasi, seperti adanya turbulensi pesawat. Kalau yang kloternya kosong karena jemaahnya sakit dapat digantikan dengan jemaah lain dari kloter berikutnya. Dan begitu seterusnya," ucapnya.
Total ada 3.402 jemaah asal DIY yang berangkat untuk ibadah haji. Para jemaah terbagi dalam 11 kloter. Sebanyak 8 kloter asal DIY dan 3 kloter gabungan dengan jemaah asal Jawa Tengah.
Yogyakarta: Sebanyak sembilan
jemaah calon haji asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditunda keberangkatannya ke Mekah. Penundaan ini berkaitan dengan kondisi kesehatan jemaah yang bersangkutan.
"Ada yang masih dirawat dan menunggu jadwal keberangkatan di kloter berikutnya," kata Ketua Tim 2 Bidang
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Basori Alwi dihubungi pada Senin, 27 Mei 2024.
Jemaah yang ditunda keberangkatannya itu tersebar asalnya, seperti dari Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman. Dari 9 orang tersebut, kata dia, ada yang sudah diberangkatkan.
Sosok yang juga menjadi Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH Embarkasi Solo ini menyebut ada tiga jemaah yang ditunda keberangkatannya dari kelompok terbang (kloter) 46 asal Kabupaten Kulon Progo. Salah satunya atas nama Anwar Rizal Noor Rachmat yang seharusnya berangkat ke Tanah Suci pada 24 Mei dan ditunda karena sakit.
"Ternyata trombositnya turun sehingga perlu mendapatkan perawatan. Dan baru tadi malam (dia) diberangkatkan (ke tanah suci)," katanya.
Sementaranya, jemaah atas nama Wiji Suhartono sempat dirawat di RS AU dr Siswanto Adi Soemarmo karena sesak napas. Keberangkatan calon haji lelaki 61 tahun itu ditunda bersama pendampingnya, Anies Alfiansyah, 27.
Basori juga menjelaskan ada empat jemaah asal Kabupaten Sleman, yakni Sunarko Ngabidan, 66, beserta pendamping, Sujiyem Kromopawiro (65) dari kloter 53 SOC. Penundaan dilakukan karena jemaah lansia tersebut sakit jantung dan dirujuk ke RS Moewardi Solo. Lalu, ada jemaah atas nama Ossy Sugino, 70, dan pendampingnya Tuginem Narsasuwito, 65, dari kloter 48 SOC.
Jemaah tersebut sakit jantung saat sebelum transit di Bandara Kualanamu Medan karena turbulensi. Jemaah asal Kabupaten Bantul, Subiyanti Rejosuwito, 58, dan pendampingnya, Shomulyo Sutoikromo, 66, dari kloter 54 SOC ditunda keberangkatan karena faktor kesehatan dan dirujuk di RS Moewardi Solo untuk observasi kurang lebih 12 hari.
"Penundaan ini biasanya faktor kesehatan jemaah atau kendala teknis trapsortasi, seperti adanya turbulensi pesawat. Kalau yang kloternya kosong karena jemaahnya sakit dapat digantikan dengan jemaah lain dari kloter berikutnya. Dan begitu seterusnya," ucapnya.
Total ada 3.402 jemaah asal DIY yang berangkat untuk ibadah haji. Para jemaah terbagi dalam 11 kloter. Sebanyak 8 kloter asal DIY dan 3 kloter gabungan dengan jemaah asal Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)