Surabaya: Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu, Jawa Timur, menggunakan water bombing terkendala kabut dan angin utamanya di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Akibatnya, air yang ditumpahkan dari udara tidak tepat sasaran.
"Helikopter mengalami kesulitan karena terhalang kabut disertai angin kencang, sehingga air yang disiramkan tidak tepat pada sasaran," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Gatot Soebroto, Rabu, 11 Oktober 2023.
Meski demikian, Gatot mengatakan pemadaman jalur udara terus dilakukan. Water bombing diarahkan ke titik api yang bisa dijangkau seperti di wilayah Kabupaten Magetan, agar karhutla tidak meluas.
"Kalau misal Karanganyar tidak bisa ditembus akan dialihkan ke Magetan. Kalau dua-duanya tidak bisa ditembus maka dialihkan ke Ngawi," katanya.
Menurut Gatot, water bombing ini diarahkan ke titik yang sulit dijangkau petugas untuk pemadaman jalur darat. Water bombing bisa menyiramkan air dari udara sebanyak 25 kali per hari.
"Jadi, upaya pemadaman jalur darat terus dilakukan, khusus jalur udara diarahkan ke titik-titik yang aksesnya sulit dijangkau para petugas, dalam pemadaman jalur darat," ujarnya.
Surabaya: Pemadaman
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu, Jawa Timur, menggunakan
water bombing terkendala kabut dan angin utamanya di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Akibatnya, air yang ditumpahkan dari udara tidak tepat sasaran.
"Helikopter mengalami kesulitan karena terhalang kabut disertai angin kencang, sehingga air yang disiramkan tidak tepat pada sasaran," kata Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Gatot Soebroto, Rabu, 11 Oktober 2023.
Meski demikian, Gatot mengatakan pemadaman jalur udara terus dilakukan.
Water bombing diarahkan ke titik api yang bisa dijangkau seperti di wilayah
Kabupaten Magetan, agar karhutla tidak meluas.
"Kalau misal Karanganyar tidak bisa ditembus akan dialihkan ke Magetan. Kalau dua-duanya tidak bisa ditembus maka dialihkan ke Ngawi," katanya.
Menurut Gatot,
water bombing ini diarahkan ke titik yang sulit dijangkau petugas untuk pemadaman jalur darat. Water bombing bisa menyiramkan air dari udara sebanyak 25 kali per hari.
"Jadi, upaya pemadaman jalur darat terus dilakukan, khusus jalur udara diarahkan ke titik-titik yang aksesnya sulit dijangkau para petugas, dalam pemadaman jalur darat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)