Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Telletubies/TNBTS.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Telletubies/TNBTS.

Ini Penjelasan BMKG soal Kebakaran di Gunung Bromo

M Rodhi Aulia • 12 September 2023 11:14
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena kebakaran di Gunung Bromo sebagai fire whirl. BMKG mengakui peristiwa tersebut jarang terjadi.
 
"Fire whirl merupakan salah satu fenomena meteorologi yang jarang terjadi namun cukup membahayakan atau merusak dan sulit diprediksi kejadiannya. Kemunculan fire whirl ini berbentuk seperti pusaran api dan asap serta mirip dengan tornado kecil," 
kata Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani kepada wartawan, Senin, 11 September 2023.
 
Baca juga: Api di Bromo Sulit Padam Karena Angin Kencang hingga Vegetasi Kering

Fire whirl, lanjut Andri, umumnya didahului dengan terjadinya kebakaran atau adanya api besar yang memicu peningkatan suhu udara secara spontan. Proses pembakaran menghasilkan udara panas yang naik secara cepat.
 
Selain itu, Andri menyebut kecepatan angin atau angin kencang menjadi pemicu pergerakan api. Alhasil kebakaran sulit dipadamkan.
 
"Kombinasi dari kondisi ini, udara panas dari sumber kebakaran dapat naik dan berputar membentuk kolom udara hingga ke ketinggian tertentu dan dapat menyebar secara cepat dan luas sehingga akan menyulitkan proses pemadaman," terang Andri.
 
Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mulai disorot sejak Rabu, 6 September 2023, akibat ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar.
 
Sejak saat itu akses untuk wisatawan menuju kawasan taman nasional telah ditutup. Namun bagi masyarakat yang akan melintas dari wilayah Malang menuju Lumajang, dan sebaliknya, masih dibuka atau bisa diakses.
 
Wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk yakni mulai dari Probolinggo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, dan dari Pasuruan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari. Kemudian, dari Kabupaten Lumajang, serta pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
 
Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terdiri atas 310.418 wisatawan Nusantara dan 8.501 wisatawan asing.
 
Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak Rp4,85 miliar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan