Bekasi: Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencabut status tanggap darurat bencana. Hal ini menyusul surutnya banjir di sejumlah wilayah.
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengatakan, Pemkab Bekasi akan melanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
"Kita evaluasi apa saja yang harus diperbaiki dalam penanganan tanggap darurat, masalah informasi pencatatan dan data, kemudian respon cepat," kata dia di Bekasi, Senin, 13 Maret 2023.
Di menyatakan, pihaknya akan fokus pada data-data kerusakan dan langkah tindak lanjut yang akan diambil serta menentukan sumber dana untuk penanganan.
"Data kerusakan akibat banjir itu akan dilakukan perbaikan, kapan akan diperbaiki, serta sumber dananya dari mana, ada yang bisa ditangani APBD Kabupaten, yang ke provinsi, pusat, atau menggalang bantuan dari dunia usaha," ujar dia.
Selanjutnya, pemkab akan mengantisipasi kekeringan di Kabupaten Bekasi. Hal ini mengacu pada siklus musiman BMKG di mana Kabupaten Bekasi akan memasuki musim kemarau pada Maret atau April 2023.
Berdasarkan data dari Pemkab Bekasi, terdapat sebanyak 37.665 KK yang terdiri dari 135.203 jiwa yang terdampak banjir di Kabupaten Bekasi.
Selain itu, terdapat sebanyak 300 rumah rusak, 46 fasilitas kesehatan dan 134 fasilitas pendidikan yang terdampak.
Terdapat pula sebanyak 31 infrastruktur yang rusak dan 1.364 ha lahan perikanan terdampak dan 5.757 ha pertanian terdampak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bekasi: Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencabut status tanggap darurat bencana. Hal ini menyusul
surutnya banjir di sejumlah wilayah.
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengatakan, Pemkab Bekasi akan melanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
"Kita evaluasi apa saja yang harus diperbaiki dalam penanganan tanggap darurat, masalah informasi pencatatan dan data, kemudian respon cepat," kata dia di Bekasi, Senin, 13 Maret 2023.
Di menyatakan, pihaknya akan fokus pada
data-data kerusakan dan langkah tindak lanjut yang akan diambil serta menentukan sumber dana untuk penanganan.
"Data kerusakan akibat banjir itu akan dilakukan perbaikan, kapan akan diperbaiki, serta sumber dananya dari mana, ada yang bisa ditangani APBD Kabupaten, yang ke provinsi, pusat, atau menggalang bantuan dari dunia usaha," ujar dia.
Selanjutnya, pemkab akan mengantisipasi kekeringan di Kabupaten Bekasi. Hal ini mengacu pada siklus musiman BMKG di mana Kabupaten Bekasi akan memasuki musim kemarau pada Maret atau April 2023.
Berdasarkan data dari Pemkab Bekasi
, terdapat sebanyak 37.665 KK yang terdiri dari 135.203 jiwa yang terdampak banjir di Kabupaten Bekasi.
Selain itu, terdapat sebanyak 300 rumah rusak, 46 fasilitas kesehatan dan 134 fasilitas pendidikan yang terdampak.
Terdapat pula sebanyak 31 infrastruktur yang rusak dan 1.364 ha lahan perikanan terdampak dan 5.757 ha pertanian terdampak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)