Masjid Sheikh Zayed Solo. Medcom.id/ Triawati PP
Masjid Sheikh Zayed Solo. Medcom.id/ Triawati PP

Karyawan Masjid Sheikh Zayed Solo Mengeluh Gaji di Bawah UMK

Triawati Prihatsari • 02 Mei 2023 15:09
Solo: Sejumlah karyawan Masjid Sheikh Zayed Solo mengeluhkan gaji yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian. Diketahui, karyawan tersebut merupakan pegawai outsourcing yang mengeluhkan menerima gaji tidak utuh. 
 
"Karyawan paling bawah sesuai kesepakatan digaji sesuai UMK Solo Rp2.197.000 per bulan. Tapi sejak awal kerja, gaji yang diterima tidak penuh," ujar salah satu karyawan yang enggan disebut namanya, di Solo, Selasa, 2 Mei 2023.
 
Menurutnya, gaji yang diterima tidak full tersebut karena kesalahan sistem dan perusahaan berjanji akan menyelesaikannya. Namun hingga bulan ketiga mereka bekerja dan menerima gaji, nyatanya perbaikan mekanisme penggajian tersebut tidak juga dilakukan pihak perusahaan.

Pada awal Mei ini, karyawan kembali menerima gaji tidak penuh. "Kemarin pada gajian, tapi pada kaget. Nerimanya cuma segini, ada yang nerima Rp1,8 juta. Ada juga yang menerima Rp1,7 juta, bahkan ada yang dapat Rp900 ribu. Itu dialami hampir semua pegawai dalam penggajian," imbuhnya.
 
Menurutnya, mereka telah meminta penjelasan pada pihak perusahaan terkait hal itu, akan tetapi dari pihak manajemen perusahaan hanya memberikan alasan adanya masalah di sistem perusahaan.

Pengurus Masjid Bantu Koordinasi

Sementara itu, pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo menanggapi persoalan yang ada tersebut. Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed Solo, Ahmad Munajat mengungkapkan karyawan bermasalah merupakan karyawan outsourcing atau direkrut oleh pihak ketiga yang ditunjuk langsung dari UEA (uni emirat arab).
 
"Teman-teman pengurus sedang berdialog sama pihak ketiga dan teman-teman pegawai. Kami sedang mengumpulkan informasi terkait masalah ini, kami petakan," bebernya.
 
Ia juga telah meminta pada perusahaan tersebut untuk segera membayarkan kekurangan gaji karyawan. Dia memastikan perusahaan akan segera membayar gaji delay. 
 
"Kami memfasilitasi, kami berada di tengah-tengah untuk masalah ini. Kami sedang cari tahu, ada permasalahan apa dibalik itu, soal manajemen atau soal hubungan yang tidak baik masih kami cari tahu," ungkap dia.
 
Di sisi lain, ia mengaku mengetahui masalah tersebut bersasarkan aduan lisan dari beberapa karyawan belum lama ini. Pihaknya kemudian lamgsung mengumpulkan data dan bukti. 
 
"Kami belum tahu apakah masalah di pihak ketiga atau dana dari UEA yang tersendat. Kami sedang cari tahu, tapi kayaknya enggak sih kalau dari UEA," ungkapnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan