2 Pasar di Yogyakarta Jadi Titik Penularan Covid-19

Yogyakarta: Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta dan Pasar Cebongan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi titik penyebaran virus korona. Khusus Pasar Cebongan, sudah ditutup sementara. "Ditutup tiga hari mulai Selasa, 15 September 2020, untuk dibersihkan. Ke depan setelah dibersihkan bisa dibuka kembali," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, Hardi Kiswaya, Rabu, 16 September 2020.  Hardi mengatakan, kasus konfirmasi positif covid-19 di pasar tersebut diawali dari penjaga MCK sekaligus pedagang minuman, pada pekan lalu. Dalam penelusuran, 47 orang diketahui kontak erat dan hasilnya lima orang terkonfirmasi positif usai tes usap. Baca juga: Satgas Klaster Dibentuk di Depok Menurut dia, pasar tersebut harus dilakukan penyemprotan disinfektan sebagai upaya sterilisasi. Penutupan satu blok pasar yang diduga menjadi titik mobilitas kasus konfirmasi positif pertama dinilai tak efektif sebab usai penelusuran diketahui virus telah meluas. "Karenanya diputusan melakukan disinfeksi menyeluruh," ucapnya.     Ia mengatakan, langkah serupa dilakukan di sejumlah pasar, termasuk Cebongan. Selain itu, setiap orang yang beraktivitas di pasar diwajibkan pakai masker, menjaga kebersihan tangan, atau memakai hand sanitizer, serta pengaturan pengunjung.  Hardi mengakui sulit mengatur aktivitas di pasar, khususnya pemasok dagangan dari luar Sleman, seperti Semarang, Magelang, bahkan Jakarta. Ia menilai mobilitas perdagangan sulit dibatasi.  "Meski datang membawa surat keterangan sehat, mereka ini mampir di berbagai lokasi. Apalagi kasus orang tanpa gejala sangat banyak sekarang," ungkapnya. Baca juga: Klaster Keluarga Penyebab 4 Kabupaten/Kota di Jabar Zona Merah Covid-19 Sampai saat ini, pasar Cebongan jadi klaster anyar penyebaran covid-19. Sebanyak 19 kasus bersumber di titik tersebut.      Sementara, Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, juga tak luput dari kasus konfirmasi positif korona. Seorang pedagang nangka di pasar tersebut dipastikan positif covid-19 dan sebanyak 18 orang diketahui kontak erat.  "Pedagang ini gejalanya batuk. Rapid tes hasilnya reaktif. Lalu tes swab diketahui hasilnya positif covid-19," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.  Heroe mengatakan, orang yang sempat kontak erat harus menjalani sejumlah tes. Termasuk pedagang-pedagang di sekitar titik berjualan.  "Di titik tempat berjualan kebutuhan pokok semua disemprot disinfektan. Disemprot menyeluruh," jelasnya.