Warga di sekitar Puskesmas Sidodadi menolak gedung puskesmas dijadikan ruang isolasi pasien covid-19/Medcom.id/Syaikhul.
Warga di sekitar Puskesmas Sidodadi menolak gedung puskesmas dijadikan ruang isolasi pasien covid-19/Medcom.id/Syaikhul.

Pemkab Sidoarjo Diminta Sediakan Fasilitas Darurat Korona

Syaikhul Hadi • 08 April 2020 07:00
Sidoarjo: Pemerintah Kabupaten Sidoarjo diminta menyediakan tempat khusus penanganan covid-19 selain Rumah Sakit (RS) Rujukan. Sebab RS mengalami kelebihan kapasitas.
 
"32 ruang isolasi yang tersedia di lima RS Rujukan belum dirasa cukup untuk warga Sidoarjo. Sehingga perlu terobosan baru untuk penanganan covid-19 di Sidoarjo," kata Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia (PKFI) Cabang Sidoarjo, Yudy Herryantoro di Sidoarjo, 4 April 2020.
 
Baca: Gedung BLK Sidoarjo Dijadikan Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Dia sudah memberikan usulan pada Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin tertanggal 31 Maret 2020. Namun, hingga saat ini belum ada surat balasan apapun dari Pemda. 
 
Usulan ini dianggap mendesak. Sebab masih banyak pasien yang terindikasi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pemantauan PDP terpaksa dirujuk ke RS. dr. Soetomo Surabaya. 
 
Yudy mengusulkan Pemkab Sidoarjo menyediakan fasilitas screening pasien covid-19. Sehingga masyarakat yang sebelumnya berstatus  ODP dan PDP bisa ditangani. 
 
"Tentunya dilengkapi dengan sarana dan prasarana dan tim medis khusus dalam menangani pasien tersebut. Sehingga Faskes tingkat 1 di Sidoarjo tidak terkesan memimpong pasien ODP dan PDP," kata dia.
 
Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin mengaku belum  menerima surat yang dibuat PKFI cabang Sidoarjo. Meski demikian, pihaknya mengaku sudah banyak berkomunikasi baik dengan RS Swasta maupun puskesmas. 
 
"Belum. Isinya apa. Semuanya akan kita pertimbangkan. Kita sudah koordinasi dengan RS swasta, puskesmas juga sudah, jika perlu klinik kita libatkan enggak masalah. Nanti akan dikaji oleh pihak kesehatan," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan