Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat muntahan material erupsi Gunung Merapi hingga 111 kali pada periode 19–25 November 2021. Luncuran material paling jauh hingga 2 kilometer.
"Pada tanggal 20 November 2021 terjadi satu kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.800 meter. Lalu Guguran lava teramati sebanyak 110 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dihubungi, Jumat, 26 November 2021.
Selain erupsi, kata dia, perubahan morfologi Gunung Merapi tak terlihat signifikan. Menurut dia, volume kubah lava barat daya sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.
Baca: Gunung Merapi Luncurkan 15 Kali Lava Pijar Sejauh 2 Kilometer
Dari sisi kegempaan, lanut Hanik, Gunung Merapi mencatatkan sekali gempa
awan panas guguran (AP), gempa Vulkanik Dalam (VTA) sekali, gempa Vulkanik Dangkal (VTB) dua kali, gempa Fase Banyak (MP) 70 kali, gempa Guguran (RF) 938 kali, gempa Hembusan (DG) 89 kali, dan gempa Tektonik (TT) sekali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ujar Hanik.
Hanik mengungkapkan, data pantauan itu menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi sehingga masih berstatus siaga. Ancaman bahaya berupa guguran lava dan awan panas di sektor tenggara–barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. Kami tetap mengimbau pemerintah kabupaten di sekitarnya tetap melakukan upaya-upaya mitigasi," ujarnya.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat muntahan material erupsi
Gunung Merapi hingga 111 kali pada periode 19–25 November 2021. Luncuran material paling jauh hingga 2 kilometer.
"Pada tanggal 20 November 2021 terjadi satu kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.800 meter. Lalu Guguran lava teramati sebanyak 110 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dihubungi, Jumat, 26 November 2021.
Selain erupsi, kata dia, perubahan morfologi Gunung Merapi tak terlihat signifikan. Menurut dia, volume kubah lava barat daya sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.
Baca: Gunung Merapi Luncurkan 15 Kali Lava Pijar Sejauh 2 Kilometer
Dari sisi kegempaan, lanut Hanik, Gunung Merapi mencatatkan sekali gempa
awan panas guguran (AP), gempa Vulkanik Dalam (VTA) sekali, gempa Vulkanik Dangkal (VTB) dua kali, gempa Fase Banyak (MP) 70 kali, gempa Guguran (RF) 938 kali, gempa Hembusan (DG) 89 kali, dan gempa Tektonik (TT) sekali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ujar Hanik.
Hanik mengungkapkan, data pantauan itu menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi sehingga masih berstatus siaga. Ancaman bahaya berupa guguran lava dan awan panas di sektor tenggara–barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. Kami tetap mengimbau pemerintah kabupaten di sekitarnya tetap melakukan upaya-upaya mitigasi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)