Cirebon: Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, bersiap menghadapi ancaman banjir di musim penghujan. Pemetaan daerah rawan banjir juga dilakukan BPBD setempat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengaku cukup kaget melihat fenomena alam kali ini.
"Cukup kaget, hujan kemarin cukup besar," tutur Agus, Kamis, 16 September 2021.
Hujan tersebut menimbulkan genangan di sejumlah titik, salah satunya di Jalan Ciptomangunkusumo, salah satu ruas jalan protokol di Kota Cirebon.
Dijelaskan Agus, dirinya sudah meminta kepada dinas Pekerjaan Umum Kota Cirebon untuk segera mengambil langkah-langkah strategis. Terutama untuk mengurangi terjadinya banjir maupun genangan di sejumlah ruas jalan.
"Minimal genangan tidak lama, cepat surut. Kondisi di kita kan seperti itu, menunggu mengalir ke hilir," tutur Agus.
Baca juga: Mal Plaza Pondok Gede Bekasi Terbakar
Pihaknya, lanjut Agus, sebenarnya sangat berharap dilakukan normalisasi drainase. Anggaran tersebut awalnya berasal dari bantuan Provinsi Jabar. "Tapi ternyata anggarannya direfocusing oleh provinsi."
Kendati demikian Pemkot Cirebon tidak diam, karena mereka masih memiliki satu alat, berupa backhoe kecil. Sabtu pekan ini, sejumlah dinas akan melakukan kerja keroyokan menormalisasi daerah hilir seperti di aliran Kali Sukalila dan Kali Baru.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, BPBD Kota Cirebon telah memetakan sejumlah titik rawan bencana. Dibagi menjadi tiga zona yaitu zona hijau dengan jumlah 0 hingga 3 kejadian, zona kuning dengan jumlah 4 hingga 7 kejadian, dan zona merah dengan jumlah 8 hingga 10 kejadian.
Ada pun daerah yang masuk zona merah di Kota Cirebon terdiri dari satu kelurahan, yaitu Kelurahan Kalijaga. Sedangkan zona hijau terdiri dari 13 kelurahan dan zona kuning terdiri dari 8 kelurahan. Ada pun banjir di Kota Cirebon periode 2017 hingga 2020 tercatat sebanyak 71 kejadian. (Nurul Hidayah)
Cirebon: Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, bersiap menghadapi ancaman banjir di musim penghujan. Pemetaan daerah
rawan banjir juga dilakukan BPBD setempat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengaku cukup kaget melihat fenomena alam kali ini.
"Cukup kaget, hujan kemarin cukup besar," tutur Agus, Kamis, 16 September 2021.
Hujan tersebut menimbulkan genangan di sejumlah titik, salah satunya di Jalan Ciptomangunkusumo, salah satu ruas jalan protokol di Kota Cirebon.
Dijelaskan Agus, dirinya sudah meminta kepada dinas Pekerjaan Umum Kota Cirebon untuk segera mengambil langkah-langkah strategis. Terutama untuk mengurangi terjadinya banjir maupun genangan di sejumlah ruas jalan.
"Minimal genangan tidak lama, cepat surut. Kondisi di kita kan seperti itu, menunggu mengalir ke hilir," tutur Agus.
Baca juga:
Mal Plaza Pondok Gede Bekasi Terbakar
Pihaknya, lanjut Agus, sebenarnya sangat berharap dilakukan normalisasi drainase. Anggaran tersebut awalnya berasal dari bantuan Provinsi Jabar. "Tapi ternyata anggarannya direfocusing oleh provinsi."
Kendati demikian Pemkot Cirebon tidak diam, karena mereka masih memiliki satu alat, berupa backhoe kecil. Sabtu pekan ini, sejumlah dinas akan melakukan kerja keroyokan menormalisasi daerah hilir seperti di aliran Kali Sukalila dan Kali Baru.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, BPBD Kota Cirebon telah memetakan sejumlah titik rawan bencana. Dibagi menjadi tiga zona yaitu zona hijau dengan jumlah 0 hingga 3 kejadian, zona kuning dengan jumlah 4 hingga 7 kejadian, dan zona merah dengan jumlah 8 hingga 10 kejadian.
Ada pun daerah yang masuk zona merah di Kota Cirebon terdiri dari satu kelurahan, yaitu Kelurahan Kalijaga. Sedangkan zona hijau terdiri dari 13 kelurahan dan zona kuning terdiri dari 8 kelurahan. Ada pun banjir di Kota Cirebon periode 2017 hingga 2020 tercatat sebanyak 71 kejadian. (Nurul Hidayah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)