Ponorogo: Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Ponorogo, Jawa Timur, terpapar virus covid-19. Klaster baru ini diduga muncul saat melakukan kegiatan pembebasan pasung orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah Kecamatan Jambon.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mencatat ada 23 nakes yang terkonfirmasi covid-19. Dengan rincian 16 nakes dari Puskesmas Jambon dan 7 nakes dari Puskesmas Babadan.
"Klaster nakes ini yang banyak. Sebenarnya mereka juga sudah berhati-hati, namun virus covid-19 ini beda dengan virus yang lain, jadi gampang menyebar," kata Plt. Kepala Dinkes Ponorogo Agus Pramono, Selasa, 15 Juni 2021.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo tersebut menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pelacakan. Namun, dia menegaskan nakes yang terkena virus corona ini masih dalam satu bidang pekerjaan yang sama.
Sebagian besar nakes saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sebab, mereka merupakan orang tanpa gejala (OTG).
"Nakes di Puskesmas Jambon dan Babadan ini kebanyakan tidak bergejala. Kondisinya semakin baik, nunggu isolasi 10-14 hari insyallah mereka sembuh," terang Agus.
Baca: 24 Warga Klaster Hajatan Lamongan Meninggal Dunia
Meski banyak nakesnya yang positif, kegiatan layanan kesehatan untuk masyarakat di Puskesmas Jambon masih berjalan. Pasalnya, puskesmas ini memiliki 50 nakes sehingga mereka yang negatif masih bisa bertugas.
Namun, pelayanan rawat inapnya dihentikan sementara. Hal tersebut juga dilakukan di Puskesmas Babadan. Fasilitas rawat inap ditutup namun rawat jalan masih dibuka.
"Meski nakesnya ada yang positif, tetapi pelayanan sehari-hari untuk masyarakat masih berjalan. Hanya pelayanan rawat inapnya dihentikan sementara," tutur Agus.
Ponorogo: Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Ponorogo, Jawa Timur, terpapar virus
covid-19. Klaster baru ini diduga muncul saat melakukan kegiatan pembebasan pasung orang dengan gangguan jiwa (
ODGJ) di wilayah Kecamatan Jambon.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mencatat ada 23 nakes yang terkonfirmasi covid-19. Dengan rincian 16 nakes dari Puskesmas Jambon dan 7 nakes dari Puskesmas Babadan.
"Klaster nakes ini yang banyak. Sebenarnya mereka juga sudah berhati-hati, namun virus covid-19 ini beda dengan virus yang lain, jadi gampang menyebar," kata Plt. Kepala Dinkes Ponorogo Agus Pramono, Selasa, 15 Juni 2021.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo tersebut menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pelacakan. Namun, dia menegaskan nakes yang terkena virus corona ini masih dalam satu bidang pekerjaan yang sama.
Sebagian besar nakes saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sebab, mereka merupakan orang tanpa gejala (OTG).
"Nakes di Puskesmas Jambon dan Babadan ini kebanyakan tidak bergejala. Kondisinya semakin baik, nunggu isolasi 10-14 hari insyallah mereka sembuh," terang Agus.
Baca:
24 Warga Klaster Hajatan Lamongan Meninggal Dunia
Meski banyak nakesnya yang positif, kegiatan layanan kesehatan untuk masyarakat di Puskesmas Jambon masih berjalan. Pasalnya, puskesmas ini memiliki 50 nakes sehingga mereka yang negatif masih bisa bertugas.
Namun, pelayanan rawat inapnya dihentikan sementara. Hal tersebut juga dilakukan di Puskesmas Babadan. Fasilitas rawat inap ditutup namun rawat jalan masih dibuka.
"Meski nakesnya ada yang positif, tetapi pelayanan sehari-hari untuk masyarakat masih berjalan. Hanya pelayanan rawat inapnya dihentikan sementara," tutur Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)