Manokwari: Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Papua Barat memanggil sejumlah aparat sipil negara (ASN) untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen yang dilaporkan Forum Honorer Pemerintah Provinsi (pemprov) setempat.
Direktur Reskrimum Polda Papua Barat, Kombes Novia Jaya, menegaskan meskipun kasus tersebut masih berstatus penyelidikan, namun pihaknya akan menangani secara serius.
"Kami sudah mengirim undangan pemanggilan kepada tujuh ASN dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Papua Barat untuk diminta keterangan sebagai saksi. Pekan depan juga sudah diagendakan, jumlahnya banyak jadi kita maraton," kata Novia di Manokwari, Kamis, 16 Februari 2023.
Novia menduga ada semacam dokumen yang diperbaharui terkait dengan ijazah, terutama tanggal lahir dan sejenisnya, digunakan sebagai dasar perekrutan tenaga honorer, sehingga pihaknya saat ini mengkonfirmasi kepada sejumlah pihak
Ia menambahkan pihaknya akan meminta keterangan terhadap 500-an tenaga honorer Pemerintah Provinsi Papua Barat secara bertahap, dengan harapan mendapat keterangan secara jelas dari mereka yang merasa dirugikan.
Selain itu penyidik juga telah menjadwalkan memanggil 32 orang tenaga honorer daerah Pemprov Papua Barat untuk diperiksa sebagai saksi.
"Sementara dugaan ada dokumen yang diperbaharui apakah yang diperbaharui ijazah, tanggal lahir, yang jelas sedang dicek kebenarannya, dan kami belum bisa memastikan siapa yang melakukan pemalsuan dokumen itu," jelasnya.
Menurut dia jika dari hasil pemeriksaan nanti sudah memenuhi dua alat bukti yang cukup, maka pihaknya akan menggelar perkara untuk dinaikan statusnya ke penyidikan.
"Dari keterangan tujuh ASN dan sejumlah tenaga honorer tersebut, nantinya akan mengerucut kepada siapa yang lebih berperan dalam dugaan pemalsuan dokumen," ujarnya.
Permasalahan honorer di Pemprov Papua Barat telah berdampak pada kinerja pelayanan di Kantor BKD setempat, bahkan beberapa kali kantor tersebut dipalang di pintu masuk, sehingga juga menghambat pelayanan publik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Manokwari: Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda
Papua Barat memanggil sejumlah aparat sipil negara (
ASN) untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan
pemalsuan dokumen yang dilaporkan Forum Honorer Pemerintah Provinsi (pemprov) setempat.
Direktur Reskrimum Polda Papua Barat, Kombes Novia Jaya, menegaskan meskipun kasus tersebut masih berstatus penyelidikan, namun pihaknya akan menangani secara serius.
"Kami sudah mengirim undangan pemanggilan kepada tujuh ASN dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Papua Barat untuk diminta keterangan sebagai saksi. Pekan depan juga sudah diagendakan, jumlahnya banyak jadi kita maraton," kata Novia di Manokwari, Kamis, 16 Februari 2023.
Novia menduga ada semacam dokumen yang diperbaharui terkait dengan ijazah, terutama tanggal lahir dan sejenisnya, digunakan sebagai dasar perekrutan tenaga honorer, sehingga pihaknya saat ini mengkonfirmasi kepada sejumlah pihak
Ia menambahkan pihaknya akan meminta keterangan terhadap 500-an tenaga honorer Pemerintah Provinsi Papua Barat secara bertahap, dengan harapan mendapat keterangan secara jelas dari mereka yang merasa dirugikan.
Selain itu penyidik juga telah menjadwalkan memanggil 32 orang tenaga honorer daerah Pemprov Papua Barat untuk diperiksa sebagai saksi.
"Sementara dugaan ada dokumen yang diperbaharui apakah yang diperbaharui ijazah, tanggal lahir, yang jelas sedang dicek kebenarannya, dan kami belum bisa memastikan siapa yang melakukan pemalsuan dokumen itu," jelasnya.
Menurut dia jika dari hasil pemeriksaan nanti sudah memenuhi dua alat bukti yang cukup, maka pihaknya akan menggelar perkara untuk dinaikan statusnya ke penyidikan.
"Dari keterangan tujuh ASN dan sejumlah tenaga honorer tersebut, nantinya akan mengerucut kepada siapa yang lebih berperan dalam dugaan pemalsuan dokumen," ujarnya.
Permasalahan honorer di Pemprov Papua Barat telah berdampak pada kinerja pelayanan di Kantor BKD setempat, bahkan beberapa kali kantor tersebut dipalang di pintu masuk, sehingga juga menghambat pelayanan publik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)