Agam: Tradisi Malamang menghadapi Ramadan masih dilaksanakan sampai saat ini di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Tokoh masyarakat Lubuk Basung, Sutan Rajo Mudo mengatakan tradisi ini masih eksis dipertahankan hingga saat ini.
"Apalagi menjelang Ramadan banyak warga yang berbondong-bondong mencari buluh bambu yang merupakan media untuk memasak lemang," kata Sutan Rajo Mudo, Kamis, 23 Maret 2023.
Dikatakannya, dalam Bahasa Minang, lemang disebut lamang. Sehingga kebiasaan bikin lemang dikenal juga dengan istilah Malamang. Masyarakat Minang biasa membuat lemang, yaitu makanan dari beras ketan yang dimasukkan dalam buluh bambu beralas daun pisang.
Beras ketan kemudian disiram dengan santan kelapa yang telah diseduh dengan garam. Bambu kemudian dipanggang dengan perapian yang menggunakan kayu bakar atau sabut kelapa.
"Tradisi turun temurun ini, biasanya dibuat saat menyambut hari-hari besar, termasuk bulan suci Ramadan," katanya.
Malamang merupakan tradisi turun temurun masyarakat Minang sejak dulu. "Kebiasaan membuat makanan kaya gizi ini sering dilakukan saat acara-acara penting, seperti lebaran, Maulid Nabi, pengangkatan penghulu adat dan acara besar lainnya," sebutnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Agam:
Tradisi Malamang menghadapi Ramadan masih dilaksanakan sampai saat ini di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Tokoh masyarakat Lubuk Basung, Sutan Rajo Mudo mengatakan tradisi ini masih eksis dipertahankan hingga saat ini.
"Apalagi menjelang
Ramadan banyak warga yang berbondong-bondong mencari buluh bambu yang merupakan media untuk memasak lemang," kata Sutan Rajo Mudo, Kamis, 23 Maret 2023.
Dikatakannya, dalam Bahasa Minang, lemang disebut lamang. Sehingga kebiasaan bikin lemang dikenal juga dengan istilah
Malamang.
Masyarakat Minang biasa membuat lemang, yaitu makanan dari beras ketan yang dimasukkan dalam buluh bambu beralas daun pisang.
Beras ketan kemudian disiram dengan santan kelapa yang telah diseduh dengan garam. Bambu kemudian dipanggang dengan perapian yang menggunakan kayu bakar atau sabut kelapa.
"Tradisi turun temurun ini, biasanya dibuat saat menyambut hari-hari besar, termasuk bulan suci Ramadan," katanya.
Malamang merupakan tradisi turun temurun masyarakat Minang sejak dulu. "Kebiasaan membuat makanan kaya gizi ini sering dilakukan saat acara-acara penting, seperti lebaran, Maulid Nabi, pengangkatan penghulu adat dan acara besar lainnya," sebutnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
