Kejaksaan Tingggi Provinsi Nusa Tenggara Timur gelar operasi pasar untuk membantu pemerintah NTT dalam mengendalikan inflasi. Antara/Benny Jahang
Kejaksaan Tingggi Provinsi Nusa Tenggara Timur gelar operasi pasar untuk membantu pemerintah NTT dalam mengendalikan inflasi. Antara/Benny Jahang

Harga Sejumlah Komoditas Pangan di Kota Kupang Mulai Naik

Antara • 24 Mei 2023 12:21
Kupang: Harga sejumlah komoditas pangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mulai merangkak naik. Yang mengalami kenaikan tersebut di antaranya cabai rawit dan telur ayam.
 
"Kenaikan harga cabai rawit mulai terjadi dua pekan lalu karena pasokan cabai rawit dari beberapa daerah pemasok cabai mulai berkurang," kata  salah satu pedagang di Pasar Kasih Naikoten, Yubles Tefa, Rabu, 24 Mei 2023.
 
Baca: Antisipasi Inflasi, Presiden Perintahkan Kepala Daerah Rajin Cek Harga di Pasar

Para pedagang di pasar Kasih Naikoten dan Pasar Faubesi menjual cabai rawit dengan harga Rp60.000 hingga Rp65.000/kg dari sebelumnya hanya dijual Rp35.000 hingga Rp40.000/kg.
 
Menurut Yubles Tefa sekalipun harga cabai rawit mulai naik namun para konsumen tetap membeli namun sebatas dalam takaran kecil dengan harga Rp5 000 untuk setengah ukuran kaleng susu dan harga Rp10.000/ kaleng susu.

"Para konsumen lebih memilih membeli cabai dalam ukuran kecil, sedangkan konsumen yang membeli cabe dengan ukuran kilo pada umumnya dari pelaku usaha rumah makan atau hotel," jelas Yubles.
 
Sementara untuk telur ayam yang dijual para pedagang di tiga pasar yaitu Pasar Kasih Naikoten, Pasar Fatubesi dan Pasar Oebobo dijual dengan harga Rp62.000 hingga Rp64.000/papan dari sebelumnya hanya Rp55.000/kg.
 
Selain itu untuk harga gula pasir masih stabil atau tidak mengalami kenaikan yang dijual dengan harga Rp13.000 hingga Rp14.000/kg. Khusus untuk harga beras tidak mengalami kenaikan harga yaitu Rp12.000 hingga Rp13.000/kg.
 
Sementara Pejabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjoh, mengatakan terjadinya kenaikan harga cabai rawit di Kota Kupang karena musim panen cabe di sejumlah daerah penghasil cabe sudah mulai berkurang.
 
"Musim kemarau yang berlangsung lebih cepat pada 2023 mempengaruhi hasil produksi petani cabe yang semakin berkurang," ungkap George.
 
Dia mengatakan untuk harga beras tidak mengalami kenaikan harga karena Pemerintah Kota Kupang sedang mendistribusikan bantuan beras cadangan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan renda.
 
"Bantuan beras dilakukan untuk stabilisasi kenaikan harga sehingga tidak terjadi kenaikan harga beras," beber George.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan