Semarang: Satgas Pangan Polda Jawa Tengah menggerebek gudang yang menimbun sebanyak 17,5 ton Minyakita di Kendal, Jawa Tengah.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan minyak goreng tersebut tidak hanya ditimbun di belakang gudang, tetapi juga dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi.
“Salah satu toko di wilayah Kendal menjual minyak yang fluktuatif sekali. Harganya Rp 14 ribu dijual hampir Rp15 ribu per kilo. Akhirnya kita lakukan tindak kepolisian, kita amankan hampir 17.5 ton,” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Jumat, 10 Februari 2023.
Setelah menjalani pemeriksaan, polisi menemukan pelaku berhasil menjual hampir 13 ton dalam 14 hari.
“Ini merupakan modus baru. Di saat masyarakat memerlukan minyak, mereka malah mencari keuntungan dengan menaikkan harga dan menimbun,” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Polisi curiga masih ada permainan di balik penggerebekan tersebut.
"Untuk sementara masih dikembangkan. Saya yakin ini permainan mereka. Karena dua PT yang kami dalami memiliki gudang di wilayah kita. Bahkan, gudangnya kosong. Artinya daerah-daerah lain bisa saja mempunyai modus operandi yang sama dalam rangka mencari keuntungan," tuturnya.
Usai penggerebekan, petugas meminta pemilik menjual kepada warga dengan harga yang normal. Seketika, warga berbondong-bondong mengantre untuk membeli minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter.
Saat ini, pelaku hanya dijatuhi hukuman administrasi. Namun, apabila tindakan yang serupa diulangi lagi maka akan dikenakan sanksi pidana.
(Arfinna Erliencani)
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan minyak goreng tersebut tidak hanya ditimbun di belakang gudang, tetapi juga dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi.
“Salah satu toko di wilayah Kendal menjual minyak yang fluktuatif sekali. Harganya Rp 14 ribu dijual hampir Rp15 ribu per kilo. Akhirnya kita lakukan tindak kepolisian, kita amankan hampir 17.5 ton,” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Jumat, 10 Februari 2023.
Setelah menjalani pemeriksaan, polisi menemukan pelaku berhasil menjual hampir 13 ton dalam 14 hari.
“Ini merupakan modus baru. Di saat masyarakat memerlukan minyak, mereka malah mencari keuntungan dengan menaikkan harga dan menimbun,” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Baca: 6.678 Link Jualan MinyaKita di E-Commerce Di-Take Down |
Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Polisi curiga masih ada permainan di balik penggerebekan tersebut.
"Untuk sementara masih dikembangkan. Saya yakin ini permainan mereka. Karena dua PT yang kami dalami memiliki gudang di wilayah kita. Bahkan, gudangnya kosong. Artinya daerah-daerah lain bisa saja mempunyai modus operandi yang sama dalam rangka mencari keuntungan," tuturnya.
Usai penggerebekan, petugas meminta pemilik menjual kepada warga dengan harga yang normal. Seketika, warga berbondong-bondong mengantre untuk membeli minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter.
Saat ini, pelaku hanya dijatuhi hukuman administrasi. Namun, apabila tindakan yang serupa diulangi lagi maka akan dikenakan sanksi pidana.
(Arfinna Erliencani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News