Petugas menunjukkan fosil fauna berusia 800 ribuan tahun hasil ekskavasi PATI V. Medcon.id/ Triawati Prihatsari
Petugas menunjukkan fosil fauna berusia 800 ribuan tahun hasil ekskavasi PATI V. Medcon.id/ Triawati Prihatsari

Artefak dan Fosil Fauna Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Plupuh Sragen

Triawati Prihatsari • 09 Agustus 2023 12:25
Sragen: Pertemuan Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) V 2023 melakukan kegiatan ekskavasi di lokasi Edukasi di wilayah Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Dari kegiatan tersebut mereka menemukan dua artefak bola batu di permukaan dan satu artefak tulang, serta gading Stegodon di dalam lapisan batuan.
 
"Secara stratigrafi, artefak tulang dan fosil fauna yang ditemukan pada batuan tersebut diduga berumur 500.000 hingga 800.000 tahun yang lalu yang termasuk Formasi Kabuh," kata Koordinasi PATI V Rochtri Agung Bawono, di Sragen, Selasa, 8 Agustus 2023.
 
Baca: Penemu Fosil Gajah Purba di Sragen Diganjar Uang
 

Dia menjelaskan PATI V merupakan ajang perjumpaan penelitian di lapangan secara langsung yang melibatkan semua program studi Arkeologi dari enam universitas di Indonesia (Universitas Jambi, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, Universitas Hasanudin, dan Universitas Halu Oleo). Perwakilan setiap program studi tersebut terdiri atas satu dosen pembimbing dan lima mahasiswa.
 
PATI V dilaksanakan di Situs Manyarejo, Kawasan Sangiran, Kabupaten Sragen Jawa Tengah. PATI V berkolaborasi dengan Museum dan Cagar Budaya (MCB) Sub Koordinator Museum Sangiran dan Komunitas Brayat Krajan serta masyarakat termasuk pamong Desa Manyarejo. 

"Salah satu kegiatan yakni ekskavasi di lokasi edukasi, dengan membuka satu Trench dan satu kotak ekskavasi dengan hasil temuan berupa dua artefak paleolitik bola batu dipermukaan serta satu artefak tulang juga fragmen fosil tulang fauna Bovidae, Cervus sp, dan Bos sp juga gading Stegodon di dalam lapisan batuan," ungkap Tim Ahli/Pakar Prasejarah Agus Tri Hascaryo. 
 
Menurut Agus sebagian fosil kemudian diserahkan ke Museum Unit Bukuran dan beberapa fosil masih berada di dalam kotak ekskavasi untuk pembelajaran ilmu pengetahuan dan pengunjung wisatawan di lapangan.
 
"Kita juga melakukan konservasi pada koleksi fosil di rumah lima Empu Balung Buto atau ahli dari warga lokal. Jumlah koleksi sebanyak 497 fosil yang terdata sedangkan dikonservasi sebanyak 73 fosil. Selain itu pula dilakukan konservasi pada fosil-fosil maupun artefak hasil ekskavasi. Penanganan konservasi fosil yang berada di lapangan selanjutnya diserahkan kepada MCB Museum Sangiran," ujarnya.
 
Sementara Kepala Museum dan Cagar Budaya Sangiran Iskandar M Siregar menilai penelitian yang dilakukan PATI V tepat dilakukan di kawasan situs Manyarejo. Dia berharap kegiatan tersebut akan terus berkelanjutan.
 
"Kami berharap setelah ini ada lanjutannya. Meski tidak selalu di sini, banuak desa dengan potensi temuan fosil di kawasan kami. Diharapkan dari kegiatan ini akan tumbuh ahli-ahli panteologi yang baru," ungkap Iskandar.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan