Lumajang: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyebutkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih berpotensi diterjang banjir lahar dingin, hari ini Senin, 6 Desember 2021. Sebab, puncak Gunung Semeru masih terpantau adanya material vulkanik.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM, Andiani, mengatakan, pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu, ada dua peristiwa yang terjadi di Gunung Semeru. Yakni awan panas guguran (APG) dan banjir lahar.
"Kedua peristiwa ini terjadi pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama kalau untuk awan panas guguran itu sungai yang berada pada area bukaan daripada kawah Gunung Semeru," katanya saat Breaking News Metro TV, Senin 6 Desember 2021.
Hari ini, berdasarkan pantauan PVMBG mulai pukul 00.00 hingga 08.00 WIB, terjadi kurang lebih empat kali awan panas guguran. Jarak luncur awan panas guguran ini lebih kurang 2,5 sampai 4 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
Baca: 27 Korban Erupsi Semeru Masih Hilang
"Karena lokasi kejadiannya sama, untuk potensi kejadian banjir lahar masih ada. Karena di bagian puncak gunung itu masih banyak material-material gunung api," bebernya.
Andiani menerangkan, material-material gunung api ini dapat terangkut oleh air hujan. Terutama apabila terjadi curah hujan yang cukup lebat.
"Dan karena akibat gaya gravitasinya, material ini akan meluncur ke sungai-sungai dan inilah yang disebut dengan peristiwa banjir lahar," ujarnya.
Andiani meminta masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat diminta menghindari daerah-daerah yang merupakan jalur awan panas guguran.
"Sebaiknya masyarakat juga menghindari dari bantaran sungai sungai yang merupakan jalur awan panas guguran tadi," terangnya.
Lumajang: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyebutkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih berpotensi diterjang banjir lahar dingin, hari ini Senin, 6 Desember 2021. Sebab, puncak
Gunung Semeru masih terpantau adanya material vulkanik.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM, Andiani, mengatakan, pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu, ada dua peristiwa yang terjadi di Gunung Semeru. Yakni awan panas guguran (APG) dan banjir lahar.
"Kedua peristiwa ini terjadi pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama kalau untuk awan panas guguran itu sungai yang berada pada area bukaan daripada kawah Gunung Semeru," katanya saat Breaking News Metro TV, Senin 6 Desember 2021.
Hari ini, berdasarkan pantauan PVMBG mulai pukul 00.00 hingga 08.00 WIB, terjadi kurang lebih empat kali awan panas guguran. Jarak luncur awan panas guguran ini lebih kurang 2,5 sampai 4 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
Baca: 27 Korban Erupsi Semeru Masih Hilang
"Karena lokasi kejadiannya sama, untuk potensi kejadian banjir lahar masih ada. Karena di bagian puncak gunung itu masih banyak material-material gunung api," bebernya.
Andiani menerangkan, material-material gunung api ini dapat terangkut oleh air hujan. Terutama apabila terjadi curah hujan yang cukup lebat.
"Dan karena akibat gaya gravitasinya, material ini akan meluncur ke sungai-sungai dan inilah yang disebut dengan peristiwa banjir lahar," ujarnya.
Andiani meminta masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat diminta menghindari daerah-daerah yang merupakan jalur awan panas guguran.
"Sebaiknya masyarakat juga menghindari dari bantaran sungai sungai yang merupakan jalur awan panas guguran tadi," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)