Jakarta: Lini masa sedang viral membahas polisi wanita (polwan) di Kalimantan Tengah (Kalteng). Ia diduga dianiaya oknum angota TNI. Video viral itu memperlihatkan pemukulan yang dialami polwan di Kalteng saat bertugas.
Dari kabar yang beredar, Polwan yang bernama Bripda Tazkia Nabila Supriadi tersebut bertugas di Polda Kalteng. Dia mengalami pemukulan oleh oknum TNI saat mengurai kerumunan.
Kabar itu pun telah dibenarkan Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Kismanto Eko Saputro. Namun, menurutnya, permasalahan ini telah selesai dan dirinya enggan membeberkan kronologi kejadian pemukulan.
"Kasusnya sudah selesai," kata Kismanto saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Desember 2021.
Video pemukulan Polwan tersebut viral di media sosial, Sabtu, 4 Desember 2021. Saat itu, Bripda Tazkia ikut berpatroli bersama personel Raimas di seputar Kota Palangka Raya.
Mereka menjumpai kerumunan di Jalan Tjilik Riwut KM 02 dan langsung dilerai. Namun, upaya itu justru mendapatkan perlawanan dari beberapa oknum yang mengaku anggota Batalyon Rider 631 Antang.
Bripka Tazkia dilaporkan mendapatkan pukulan di kepala bagian belakang dan luka memar di tangan kiri. Para personel Raimas yang dipimpin Ipda Dhearny Adventya Grace Dachi pun memilih menarik mundur pasukan.
Kejadian itu telah dilaporkan ke Provos Batalyon Raider 631 Antang. Namun, setelah mendapatkan respons kurang baik, Ipda Dhearny akhirnya melaporkan kejadian itu ke pimpinan.
"Oknum yang terlibat pertikaian akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," tutur Kismanto.
Jakarta: Lini masa sedang viral membahas polisi wanita (polwan) di
Kalimantan Tengah (Kalteng). Ia diduga dianiaya oknum angota TNI. Video viral itu memperlihatkan pemukulan yang dialami
polwan di Kalteng saat bertugas.
Dari kabar yang beredar, Polwan yang bernama Bripda Tazkia Nabila Supriadi tersebut bertugas di Polda Kalteng. Dia mengalami pemukulan oleh oknum
TNI saat mengurai kerumunan.
Kabar itu pun telah dibenarkan Kabid Humas
Polda Kalteng, Kombes Kismanto Eko Saputro. Namun, menurutnya, permasalahan ini telah selesai dan dirinya enggan membeberkan kronologi kejadian pemukulan.
"Kasusnya sudah selesai," kata Kismanto saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Desember 2021.
Video pemukulan Polwan tersebut viral di media sosial, Sabtu, 4 Desember 2021. Saat itu, Bripda Tazkia ikut berpatroli bersama personel Raimas di seputar Kota Palangka Raya.
Mereka menjumpai kerumunan di Jalan Tjilik Riwut KM 02 dan langsung dilerai. Namun, upaya itu justru mendapatkan perlawanan dari beberapa oknum yang mengaku anggota Batalyon Rider 631 Antang.
Bripka Tazkia dilaporkan mendapatkan pukulan di kepala bagian belakang dan luka memar di tangan kiri. Para personel Raimas yang dipimpin Ipda Dhearny Adventya Grace Dachi pun memilih menarik mundur pasukan.
Kejadian itu telah dilaporkan ke Provos Batalyon Raider 631 Antang. Namun, setelah mendapatkan respons kurang baik, Ipda Dhearny akhirnya melaporkan kejadian itu ke pimpinan.
"Oknum yang terlibat pertikaian akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," tutur Kismanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)