Situbondo: Muhammad Akbar, 10, seorang anak yatim piatu yang setiap harinya harus berjualan gorengan demi memenuhi kebutuhan hidup. Akbar telah tak memiliki orang tua sejak 5 tahun lalu.
Muhammad Akbar menjajakan gorengannya di Desa Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, setiap sore. Akbar berjualan keliling kampung menggunakan sepeda yang ia hias agar menarik minat pembeli.
“Gorengan, gorengan,” teriak Akbar yang sedang berkeliling kampung untuk menjual dagangannya dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Kamis, 12 Agustus 2021.
Tanpa sosok orang tua di sampingnya, Akbar merasa perlu menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Akbar kukuh tetap berjualan walau sudah dilarang tetangga yang merawatnya.
“Ingin mendapatkan hasil. Nanti penghasilannya untuk pekerjaan sekolah,” kata Akbar.
Bocah 10 tahun ini membawa 100-150 jajanan yang berisi gorengan, roti goreng, dan kue basah setiap harinya. Jajanan itu Akbar beli di pasar pada pukul 03.00 WIB. Akbar menjual dagangannya seharga Rp500-Rp1.000.
Setiap harinya, Akbar mengumpulkan uang sekitar 5.000-25.000-rupiah, tergantung seberapa banyak gorengannya laku. Tetangga Akbar sangat iba melihat anak kecil tersebut tetap berjualan keliling kampung setiap harinya. Tidak sedikit teman atau tetengga Akbar yang memborong dagangannya. (Aulya Syifa)
Situbondo: Muhammad Akbar, 10, seorang anak yatim piatu yang setiap harinya harus berjualan gorengan demi memenuhi kebutuhan hidup. Akbar telah tak memiliki orang tua sejak 5 tahun lalu.
Muhammad Akbar menjajakan gorengannya di Desa Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, setiap sore. Akbar berjualan keliling kampung menggunakan sepeda yang ia hias agar menarik minat pembeli.
“Gorengan, gorengan,” teriak Akbar yang sedang berkeliling kampung untuk menjual dagangannya dalam tayangan
Primetime News di
Metro TV, Kamis, 12 Agustus 2021.
Tanpa sosok orang tua di sampingnya, Akbar merasa perlu menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Akbar kukuh tetap berjualan walau sudah dilarang tetangga yang merawatnya.
“Ingin mendapatkan hasil. Nanti penghasilannya untuk pekerjaan sekolah,” kata Akbar.
Bocah 10 tahun ini membawa 100-150 jajanan yang berisi gorengan, roti goreng, dan kue basah setiap harinya. Jajanan itu Akbar beli di pasar pada pukul 03.00 WIB. Akbar menjual dagangannya seharga Rp500-Rp1.000.
Setiap harinya, Akbar mengumpulkan uang sekitar 5.000-25.000-rupiah, tergantung seberapa banyak gorengannya laku. Tetangga Akbar sangat iba melihat anak kecil tersebut tetap berjualan keliling kampung setiap harinya. Tidak sedikit teman atau tetengga Akbar yang memborong dagangannya.
(Aulya Syifa) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)