Ilustrasi--Warga bermain di Taman Alun-alun Bandung, Jawa Barat. (Foto: ANTARA/Novrian Arbi)
Ilustrasi--Warga bermain di Taman Alun-alun Bandung, Jawa Barat. (Foto: ANTARA/Novrian Arbi)

Operasional Alun-Alun Kota Bandung akan Dievaluasi

Media Indonesia.com • 15 November 2021 12:59
Bandung: Operasional Alun-Alun Kota Bandung, Jawa Barat, bakal dievaluasi. Hal itu lantaran Pemerintah Kota Bandung tak ingin kawasan Alun-Alun menjadi sarana penyebaran covid-19.
 
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan saat ini pengunjung Alun-Alun tak terbatas hanya warga lokal. Namun juga sudah didatangi masyarakat luar daerah.
 
"Memang harus dikaji lagi dan kita coba evaluasi lagi. Pengunjung masih belum sepenuhnya taat protokol kesehatan. Alun-Alun menjadi kurang nyaman ketika beberapa masyarakat tidak menerapakan protokol kesehatan (prokes)," kata dia, Senin, 15 November 2021.

Menurut Yana, agar lebih disiplin prokes, pintu masuk dan keluar Alun-Alun memang harus dibedakan guna memudahkan petugas mengontrol para pengunjung yang datang. Salah satu kontrolnya yaitu dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi.
 
Baca juga: Kota Bandung Perluas Kawasan Tanpa Rokok
 
Melalui kebijakan itu, status pengunjung yang datang bisa diketahui. Termasuk memproteksi dengan pengendalian jumlah pengunjung.
 
"Tidak hanya di Alun-Alun, saya berharap di lokasi wisata lainnya juga menerapkan hal serupa. Ini sebagai upaya bersama menekan angka covid-19," terangnya.
 
Yana juga mewanti-wanti masyarakat untuk tidak euforia terkait kondisi pandemi covid-19 yang kini semakin melandai di Kota Bandung. Semua masyarakat harus terus berdisiplin menerapkan prokes.
 
Saat ini berdasarkan data terakhir dari Pusat Data Covid-19 Covid-19 Kota Bandung, kasus terkonfirmasi masih berada di angka 200-an. Kasus positif Covid-19 paling banyak ialah di Kecamatan Ujungberung dengan 32 kasus, sementara tingkat kelurahannya ialah Kelurahan Pasanggrahan dengan 15 kasus.
 
"Pemkot Bandung telah berhasil memberikan dosis pertama untuk warganya sebanyak 96,5 persen, serta dosis kedua sebanyak 81 persen. Saya optimistis untuk dosis kedua juga akan sampai pada 100 persen terhitung sampai akhir Desember nanti atau paling lama di awal 2022," jelasnya. (Naviandri)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan