Cirebon: Permintaan obat covid-19 jenis Oseltamivir dan Azithromycin membuat apotek di Kota Cirebon, Jawa Barat, kewalahan. Ketersediaan kedua obat tersebut sangat terbatas. Jika ada, akan habis dalam hitungan jam.
Kondisi seperti salah satunya dialami salah satu Apotek di Parujakan, Kota Cirebon. Apoteker pendaming Fairus mengatakan, obat antibiotik Oseltamivir kosong sejak satu bulan lalu. Sedangkan Azithromycin jumlahnya sangat terbatas.
"Obat anti virus covid-19 jumlahnya sangat terbatas sekali. Stok sedikit permintaan setiap hari selalu ada," ujar dia, Selasa Juli 2021.
Ia mangaku, pengiriman obat sejak tingginya kasus covid-19 tidak menentu. Distributor tidak bisa memastikan kapan stok obat jenis tersebut bisa terpenuhi. Sebagai pengganti, apoteker menawarkan obat yang lain dengan dosis yang sama.
Baca: Targetkan Herd Immunity, Mendagri Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Tangsel
"Stok di distributor sangat terbatas. Kalau ada baru beberapa hari sudah habis," tutur dia.
Fairuz menambahkan, pihaknya akan melayani obat anti virus covid-19 asalkan pembeli membawa resep dokter. Jika tidak, dia tidak mengizinkan apoteker melayani.
"Hanya resep dokter yang dilayani selain itu kami abaikan. Kalau vitamin tidak perlu resep dokter," ujar dia.
Baca: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 45.203, Pasien Meninggal Mencapai 2.069
Dalam sehari ada puluhan pembeli yang menanyakan obat Oseltamivir dan Azithromycin. Sebagai pengganti, apoteker menawarkan Ivermektin dan Favipiravir dengan tambah vitamin.
"Saya selalu berikan jenis obat yang sama dengan merk yang berbeda," kata dia.
Pembeli yang datang, kata dia, merupakan keluarga dari pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Cirebon: Permintaan obat
covid-19 jenis Oseltamivir dan Azithromycin membuat apotek di Kota Cirebon, Jawa Barat, kewalahan. Ketersediaan kedua obat tersebut sangat terbatas. Jika ada, akan habis dalam hitungan jam.
Kondisi seperti salah satunya dialami salah satu Apotek di Parujakan, Kota Cirebon. Apoteker pendaming Fairus mengatakan, obat antibiotik Oseltamivir kosong sejak satu bulan lalu. Sedangkan Azithromycin jumlahnya sangat terbatas.
"Obat anti virus covid-19 jumlahnya sangat terbatas sekali. Stok sedikit permintaan setiap hari selalu ada," ujar dia, Selasa Juli 2021.
Ia mangaku, pengiriman obat sejak tingginya kasus covid-19 tidak menentu. Distributor tidak bisa memastikan kapan stok obat jenis tersebut bisa terpenuhi. Sebagai pengganti, apoteker menawarkan obat yang lain dengan dosis yang sama.
Baca: Targetkan Herd Immunity, Mendagri Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Tangsel
"Stok di distributor sangat terbatas. Kalau ada baru beberapa hari sudah habis," tutur dia.
Fairuz menambahkan, pihaknya akan melayani obat anti virus covid-19 asalkan pembeli membawa resep dokter. Jika tidak, dia tidak mengizinkan apoteker melayani.
"Hanya resep dokter yang dilayani selain itu kami abaikan. Kalau vitamin tidak perlu resep dokter," ujar dia.
Baca: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 45.203, Pasien Meninggal Mencapai 2.069
Dalam sehari ada puluhan pembeli yang menanyakan obat Oseltamivir dan Azithromycin. Sebagai pengganti, apoteker menawarkan Ivermektin dan Favipiravir dengan tambah vitamin.
"Saya selalu berikan jenis obat yang sama dengan merk yang berbeda," kata dia.
Pembeli yang datang, kata dia, merupakan keluarga dari pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)