Ngada: Sebanyak lima unit rumah warga di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara, Sabtu dinihari sekitar pukul 00.30 Wita tertimbun longsor. Longsor disebabkan akibat intensitas hujan yang tinggi di puncak Gunung Inirie.
"Kejadian berlangsung sekitar pukul 00.30 WITA. Sebenarnya intensitas hujan di perkampungan itu sedang saja, tetapi sepertinya deras di puncak gunung, sehingga terjadi juga banjir bandang," kata Kasat Reskrim Ngada, IPTU. I Ketut Ray Artika ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu pagi, 4 September 2021.
Sejumlah rumah itu tertimbun longsor karena di kampung itu berada di pinggiran kali mati. Sehingga saat banjir bandang datang langsung tertimbun oleh tanah dan material yang dibawa.
Baca: Hujan Lebat dan Angin Kencang Landa Sebagian Wilayah Indonesia
Akibat kejadian tersebut, seorang Balita berusia 4 tahun ditemukan meninggal satu jam setelah longsor dan banjir bandang menimpa warga di perkampungan tersebut.
"Setelah didata, balita tersebut berusia 4 tahun dan berjenis kelamin perempuan," ujar dia.
Polisi bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngada saat ini tengah berusaha untuk terus mencari kemungkinan ada korban lain yang tertimbun longsor. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa setelah kejadian banjir bandang dan longsor itu, sejumlah warga langsung melakukan pencarian korban yang hilang. Namun karena suasana di lokasi bencana gelap sehingga proses pencarian pun terhambat.
*Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Ngada: Sebanyak lima unit rumah warga di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara, Sabtu dinihari sekitar pukul 00.30 Wita tertimbun longsor. Longsor disebabkan akibat intensitas hujan yang tinggi di puncak Gunung Inirie.
"Kejadian berlangsung sekitar pukul 00.30 WITA. Sebenarnya intensitas hujan di perkampungan itu sedang saja, tetapi sepertinya deras di puncak gunung, sehingga terjadi juga banjir bandang," kata Kasat Reskrim Ngada, IPTU. I Ketut Ray Artika ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu pagi, 4 September 2021.
Sejumlah rumah itu tertimbun longsor karena di kampung itu berada di pinggiran kali mati. Sehingga saat banjir bandang datang langsung tertimbun oleh tanah dan material yang dibawa.
Baca: Hujan Lebat dan Angin Kencang Landa Sebagian Wilayah Indonesia
Akibat kejadian tersebut, seorang Balita berusia 4 tahun ditemukan meninggal satu jam setelah longsor dan banjir bandang menimpa warga di perkampungan tersebut.
"Setelah didata, balita tersebut berusia 4 tahun dan berjenis kelamin perempuan," ujar dia.
Polisi bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngada saat ini tengah berusaha untuk terus mencari kemungkinan ada korban lain yang tertimbun longsor. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa setelah kejadian banjir bandang dan longsor itu, sejumlah warga langsung melakukan pencarian korban yang hilang. Namun karena suasana di lokasi bencana gelap sehingga proses pencarian pun terhambat.
*Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)