Ilustrasi aktivitas Gunung Merapi. (AFP Photo/Agung Supriyanto)
Ilustrasi aktivitas Gunung Merapi. (AFP Photo/Agung Supriyanto)

Guguran Awan Panas Gunung Merapi Menurun

Ahmad Mustaqim • 28 Agustus 2021 07:55
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat guguran awan panas Gunung Merapi terjadi lebih sedikit dibandingkan pada pekan lalu. Namun, guguran lava masih terjadi ratusan kali. 
 
"Pada pengamatan 20 sampai 26 Agustus, terjadi 2 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Sabtu, 28 Agustus 2021.
 
Peristiwa guguran awan panas itu lebih sedikit dibandingkan periode sama pekan lalu. Adapun pekan lalu terjadi 20 kali guguran awan panas. 

Sementara itu, pekan ini juga teramati 211 kali guguran lava. Guguran lava ini terjadi di arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Catatan guguran lava pekan ini lebih tinggi dibanding pekan lalu, yakni terjadi 172 kali. 
 
"Hasil pengamatan dan analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, dan Babadan 2, teramati adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya, yaitu ketinggian kubah yang bertambah sekitar 3 meter," katanya. 
 
Baca juga: Kasus Covid-19 DIY Turun
 
Selain itu, Hanik melanjutkan, kubah lava di bagian tengah masih sama. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.400.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.831.000 meter kubik.
 
"Dari hasil pengambilan foto udara dengan drone yang dilakukan pada 25 Agustus 2021 menunjukkan secara umum morfologi kedua kubah relatif tetap. Perubahan morfologi terjadi pada bagian atas kubah lava barat daya, lokasi ekstrusi magma aktif saat ini," jelasnya. 
 
Hanik juga menyebutkan, minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 2 kali gempa Awanpanas Guguran (AP), 1 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 15 kali gempa Low Frekuensi (LF), 19 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.973 kali gempa  Guguran (RF), 100 kali gempa Hembusan (DG), dan 5 kali gempa Tektonik (TT).  Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan dengan minggu lalu. 
 
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga. Potensi bahaya berada pada radius 3 hingga 5 kilometer," ungkapnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan