Polda Sulteng Usut Oknum Kapolsek di Parigi Diduga Berbuat Cabul

Parigi Moutong: Polda Sulawesi Tengah masih melakukan pemeriksaan kasus asusila di Mapolsek Parigi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Terduga pelaku yakni mantan kapolsek Parigi dan terduga korban pun telah diperiksa.  "Kapolsek sekarang masih dilakukan pemeriksaan lanjut, karena kemarin sudah diperiksa, sekarang diperiksa kembali oleh Propam," ujar Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, Senin malam, 19 Oktober 2021.  Terduga pelaku yang merupakan Kapolsek Parigi berinisial IDGN berpangkat Inspektur Satu (IPDA), saat ini telah dinonaktifkan dari jabatannya. IDGN telah dimutasi ke Mako Polda Sulteng, untuk menjalani pemeriksaan intensif. Setelah diperiksa pada Jumat pekan lalu, terduga pelaku kembali menjalani pemeriksaan lanjutan. Dari hasil pemeriksaan sementara, mantan kapolsek tersebut tidak hanya diperiksa dalam hal kode etik, tetapi kasus tersebut juga dinaikkan ke pidana umum. Baca: Kakek di Kembangan Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Anak Menurut Didik, tim Propam Polda Sulteng masih memeriksa dan mendalami terkait dengan pembuktian keterlibatan dan sejauh mana hubungan antara terduga perlaku dan terduga korban. Hal itu dilakukan untuk menetapkan sanksi dan pasal yang akan diterapkan untuk eks kapolsek Parigi. "Kita lihat dulu, karena masih proses penyidikan, keterlibatannya mereka apa? Pasal apa yang kita terapkan, nanti akan kita sampaikan. Karena ini masih dalam proses untuk pembuktian terkait yang disampaikan oleh korban, terkait dengan melakukan hubungan dan sebagainya. Tapi kalau secara kode etik, sudah bisa dikatakan bahwa mereka melanggar kode etik, karena seharusnya tidak boleh demikian," terang Didik. Kasus tersebut mencuat setelah terduga korban, S, mengaku telah ditiduri oleh oknum kapolsek, sebagai syarat untuk membebaskan ayahnya yang menjadi tahanan Polsek Parigi dalam kasus pencurian ternak. Korban telah membuat laporan polisi Pada Senin, 18 oktober 2021.