medcom.id, Bandung: Kepolisian Daerah Jawa Barat mengendus kasus penculikan dan pemerkosaan yang dilaporkan JK, mahasiswi kedokteran Universitas Padjajaran asal Malaysia, rekayasa. Banyak kejanggalan dari kasus ini, hasil visum pun tidak ditemukan kekerasan pada organ vital korban.
"(Kejanggalan) Mulai dari lokus dan tempos. Menurut korban tempat itu sangat sepi. Tapi setelah dari keterangan saksi dan hasil rekontruksi selama tiga hari, tempat tersebut (tenyata) sangat ramai," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, Senin (9/6/2014).
Kejanggalan lain, tambah Mochamad, korban mengaku diculik pukul 20.00 WIB. Namun, setelah diselidiki ternyata dia sempat berkomunikasi dengan pacarnya di Medan, Sumatra Utara, sekitar pukul 23.00. Semua barang milik korban yang dilaporkan hilang pun ternyata ada di restoran.
"Yang paling menguatkan yakni dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada organ vital serta tidak adanya cairan sperma yang tertinggal," jelas Mochamad.
Mochamad menambahkan, semua hasil penyelidikan di lapangan sudah diserahkan kepada Kapolri dan Menteri Luar Negeri untuk disampaikan langsung ke Kedutaan Malaysia. Selain itu, dalam waktu dekat, tim penyidik pun akan ke Malaysia untuk kembali menanyai korban.
Penculikan dan pemerkosaan yang menimpa JK terjadi medio Mei silam. Dia mengaku, diculik dan sempat diperkosa oleh beberapa orang tak dikenal di kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Usai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, koran akhirnya dibawa pihak keluarga ke Malaysia.
medcom.id, Bandung: Kepolisian Daerah Jawa Barat mengendus kasus penculikan dan pemerkosaan yang dilaporkan JK, mahasiswi kedokteran Universitas Padjajaran asal Malaysia, rekayasa. Banyak kejanggalan dari kasus ini, hasil visum pun tidak ditemukan kekerasan pada organ vital korban.
"(Kejanggalan) Mulai dari lokus dan tempos. Menurut korban tempat itu sangat sepi. Tapi setelah dari keterangan saksi dan hasil rekontruksi selama tiga hari, tempat tersebut (tenyata) sangat ramai," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, Senin (9/6/2014).
Kejanggalan lain, tambah Mochamad, korban mengaku diculik pukul 20.00 WIB. Namun, setelah diselidiki ternyata dia sempat berkomunikasi dengan pacarnya di Medan, Sumatra Utara, sekitar pukul 23.00. Semua barang milik korban yang dilaporkan hilang pun ternyata ada di restoran.
"Yang paling menguatkan yakni dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada organ vital serta tidak adanya cairan sperma yang tertinggal," jelas Mochamad.
Mochamad menambahkan, semua hasil penyelidikan di lapangan sudah diserahkan kepada Kapolri dan Menteri Luar Negeri untuk disampaikan langsung ke Kedutaan Malaysia. Selain itu, dalam waktu dekat, tim penyidik pun akan ke Malaysia untuk kembali menanyai korban.
Penculikan dan pemerkosaan yang menimpa JK terjadi medio Mei silam. Dia mengaku, diculik dan sempat diperkosa oleh beberapa orang tak dikenal di kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Usai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, koran akhirnya dibawa pihak keluarga ke Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)