Madiun: Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat ratusan kios dan los di Pasar Caruban Baru, tutup karena para pedagang mengalami kerugian akibat pandemi covid-19.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Raswiyanto, mengatakan
"Penutupan itu karena penjualannya yang terus menurun. Pedagang akhirnya memilih menutup los atau kiosnya karena merugi," ujar Raswiyanto, Sabtu, 20 Februari 2021.
Menurut dia, keputusan pedagang menutup tempat niaganya tak lepas dari penurunan omzet yang cukup signifikan. Hal itu karena banyak warga Kabupaten Madiun yang enggan belanja ke pasar tradisional tersebut.
Terlebih, saat ini ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membatasi aktivitas warga di luar rumah. Aktivitas pasar semakin sepi pembeli di pasar tradisional terbesar di Kabupaten Madiun itu.
Baca juga: Ratusan Titik Api Muncul di Riau
"Tidak hanya kios pakaian, penurunan omzet juga dialami oleh pedagang kios atau los kebutuhan pokok yang sehari-hari dibutuhkan," kata dia.
Pihaknya mengaku tak dapat berbuat banyak. Adapun keputusan penutupan kios tersebut juga bertujuan untuk mengurangi biaya operasional.
Ia menambahkan, pengurangan aktivitas di pasar tersebut juga bertujuan mencegah penyebaran kasus covid-19 di Kabupaten Madiun yang masih tinggi.
Di Kabupaten Madiun, kasus covid-19 hingga Sabtu, 20 Februari 2021, mencapai 1.527 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.351 orang di antaranya telah sembuh, 45 orang lainnya masih dalam perawatan, iolasi mandiri 19 orang, dan 112 orang meninggal.
Dengan kasus konfirmasi baru pada Sabtu, bertambah 17 orang, sembuh bertambah 19 orang, dan kasus meninggal nihil. Kabupaten Madiun masuk dalam zona oranye atau risiko sedang penyebaran covid-19.
Madiun: Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat ratusan kios dan los di Pasar Caruban Baru, tutup karena para pedagang mengalami kerugian akibat
pandemi covid-19.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Raswiyanto, mengatakan
"Penutupan itu karena penjualannya yang terus menurun. Pedagang akhirnya memilih menutup los atau kiosnya karena merugi," ujar Raswiyanto, Sabtu, 20 Februari 2021.
Menurut dia, keputusan pedagang menutup tempat niaganya tak lepas dari penurunan omzet yang cukup signifikan. Hal itu karena banyak warga Kabupaten Madiun yang enggan belanja ke pasar tradisional tersebut.
Terlebih, saat ini ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membatasi aktivitas warga di luar rumah. Aktivitas pasar semakin sepi pembeli di pasar tradisional terbesar di Kabupaten Madiun itu.
Baca juga:
Ratusan Titik Api Muncul di Riau
"Tidak hanya kios pakaian, penurunan omzet juga dialami oleh pedagang kios atau los kebutuhan pokok yang sehari-hari dibutuhkan," kata dia.
Pihaknya mengaku tak dapat berbuat banyak. Adapun keputusan penutupan kios tersebut juga bertujuan untuk mengurangi biaya operasional.
Ia menambahkan, pengurangan aktivitas di pasar tersebut juga bertujuan mencegah penyebaran kasus covid-19 di Kabupaten Madiun yang masih tinggi.
Di Kabupaten Madiun, kasus covid-19 hingga Sabtu, 20 Februari 2021, mencapai 1.527 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.351 orang di antaranya telah sembuh, 45 orang lainnya masih dalam perawatan, iolasi mandiri 19 orang, dan 112 orang meninggal.
Dengan kasus konfirmasi baru pada Sabtu, bertambah 17 orang, sembuh bertambah 19 orang, dan kasus meninggal nihil. Kabupaten Madiun masuk dalam zona oranye atau risiko sedang penyebaran covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)