Pulang Pisau: Jalan Trans Kalimantan, yang berada di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), terendam dengan ketinggian sekitar 30 centimeter dan panjang 1 kilometer. Kondisi tersebut diakibatkan curah hujan tinggi sejak beberapa jam lalu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalteng, Shalahuddin, mengatakan pihaknya telah menyiagakan alat berat serta menurunkan tim untuk melakukan pemantauan kondisi banjir.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional untuk melakukan kesiapsiagaan baik alat berat dan tim guna memantau kondisi ruas jalan untuk dapat diantisipasi guna membantu aktifitas masyarakat," kata Shalahuddin saat dikonfirmasi, Jumat, 2 April 2021.
Baca: Satgas Covid-19 Pusat Imbau Migran Tak Mudik Lebaran Idulfitri
Dia menjelaskan selain menyiagakan alat berat, pihaknya juga memasang garis pembatas di titik banjir terdalam dan jalan yang rusak. Menurutnya kondisi banjir tersebut kerap terendam jika curah hujan tinggi.
"Pihak balai juga menurunkan tim untuk melakukan pemantauan jalur jalan dan pengaturan bertahap. Ini kami apresiasi," ujar Shalahuddin.
Dia menyayangkan kondisi tersebut lantaran ruas jalan menjadi urat nadi yang menghubungkan Palangka Raya dengan 5 kabupaten di Kalteng seperti Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya.
Sementara Ilham, PPK Wilayah III Balai Kecil Pelaksanaan Jalan Nasional Kementrian PUPR di Kalteng, menjelaskan pengerjaan jalan ini dilakukan secara multiyears dan akan selesai pada 2022.
Saat ini terus dikerjakan tiang pancang dan peletakan bagian jalan layang dengan panjang total 3,1 kilometer dan yang sudah terpancang 1,3 kilometer. "Saat ini pelaksanaan pekerjaan jembatan layang sudah 6 bulan dari target 22 bulan dengan anggaran Rp165 miliar," jelasnya.
Pulang Pisau: Jalan Trans Kalimantan, yang berada di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng),
terendam dengan ketinggian sekitar 30 centimeter dan panjang 1 kilometer. Kondisi tersebut diakibatkan curah hujan tinggi sejak beberapa jam lalu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalteng, Shalahuddin, mengatakan pihaknya telah menyiagakan alat berat serta menurunkan tim untuk melakukan pemantauan kondisi banjir.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional untuk melakukan kesiapsiagaan baik alat berat dan tim guna memantau kondisi ruas jalan untuk dapat diantisipasi guna membantu aktifitas masyarakat," kata Shalahuddin saat dikonfirmasi, Jumat, 2 April 2021.
Baca:
Satgas Covid-19 Pusat Imbau Migran Tak Mudik Lebaran Idulfitri
Dia menjelaskan selain menyiagakan alat berat, pihaknya juga memasang garis pembatas di titik banjir terdalam dan jalan yang rusak. Menurutnya kondisi banjir tersebut kerap terendam jika curah hujan tinggi.
"Pihak balai juga menurunkan tim untuk melakukan pemantauan jalur jalan dan pengaturan bertahap. Ini kami apresiasi," ujar Shalahuddin.
Dia menyayangkan kondisi tersebut lantaran ruas jalan menjadi urat nadi yang menghubungkan Palangka Raya dengan 5 kabupaten di Kalteng seperti Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya.
Sementara Ilham, PPK Wilayah III Balai Kecil Pelaksanaan Jalan Nasional Kementrian PUPR di Kalteng, menjelaskan pengerjaan jalan ini dilakukan secara multiyears dan akan selesai pada 2022.
Saat ini terus dikerjakan tiang pancang dan peletakan bagian jalan layang dengan panjang total 3,1 kilometer dan yang sudah terpancang 1,3 kilometer. "Saat ini pelaksanaan pekerjaan jembatan layang sudah 6 bulan dari target 22 bulan dengan anggaran Rp165 miliar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)