Penyaluran santunan dari Kemensos untuk korban Tragedi Stadion Kanjurugan di Kantor Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Senin 3 Oktober 2022/Dok. Kemensos.
Penyaluran santunan dari Kemensos untuk korban Tragedi Stadion Kanjurugan di Kantor Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Senin 3 Oktober 2022/Dok. Kemensos.

125 Ahli Waris Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Dapat Santunan Kemensos

Daviq Umar Al Faruq • 03 Oktober 2022 20:18
Malang: Sebanyak 125 ahli waris korban Tragedi Stadion Kanjuruhan di Kota Malang dan Kabupaten Malang telah mendapat santunan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini telah tuntas menyalurkan langsung santunan dalam satu hari, Senin, 3 Oktober 2022.
 
Penyaluran santunan di pusatkan di tujuh kecamatan dengan menghadirkan ahli waris atau saudara yang mewakili. Di Kota Malang, Mensos menemui ahli waris di Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Klojen. Di Kabupaten Malang, Mensos menemui ahli waris di Kecamatan Singosari, Gondang Legi, Sumberpucung, Kepanjen, dan Tajinan. 
 
Risma, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa santunan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap keluarga korban yang ditinggalkan. Ia mengaku santunan ini memang tidak bisa menggantikan sosok korban yang telah tiada.

"Santunan ini bukan mengganti (yang meninggal), tetapi bukti perhatian kami kepada bapak-ibu sekalian dari pemerintah," kata Risma di Kecamatan Klojen, Kota Malang.
 
Baca: 2 Anggota Polri Gugur di Tragedi Kanjuruhan Naik Pangkat Anumerta 
 
Mensos juga menghaturkan belasungkawa kepada para ahli waris. Ia berharap keluarga korban tidak terus larut dalam kesedihan. 
 
"Kita makhluk yang beriman, bahwa Allah memang sudah meminta kembali titipannya. Apapun kehendak Allah kita gak bisa cegah," katanya. 
 
Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp15 juta per korban dan paket sembako. Kemensos juga mengerahkan para psikolog dari Sentra Terpadu/Sentra milik Kementerian Sosial untuk memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP). 
 
"Ya, kami sudah berjalan untuk melakukan pendampingan. Staf saya sudah turun ke lapangan. Kami sedang dampingi keluarga korban di rumah mereka masing-masing," jelasnya. 
 
Sementara itu, Silvia Ariel Oktaviani, anak dari salah satu korban meninggal dunia, hadir saat penyerahan bantuan bersama ibunya. Ia mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian Kementerian Sosial (Kemensos) yang memperhatikan pendidikannya dan adiknya. 
 
"Saya berterima kasih banyak kepada Kementerian Sosial karena sudah membantu keluarga saya. Mulanya saya gak tahu kedepannya harus seperti apa. Tapi dengan adanya bantuan ini saya sangat berterima kasih sudah membantu saya dan adik saya," ucap Silvia. 
 
Silvi berharap ke depan dirinya dan keluarga bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk kelanjutan hidupnya. Sebab, ia tidak ingin bergantung pada bantuan sosial. 
 
"Keluarga saya perlu motivasi agar tidak bergantung pada bantuan sosial, kami ingin bisa usaha sendiri," harapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan