Kondisi rumah yang terendam banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (25/12/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nym.
Kondisi rumah yang terendam banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (25/12/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nym.

Makassar Dikepung Banjir, Pemkot Siapkan 11 Titik Pengungsian

Muhammad Syawaluddin • 25 Desember 2022 23:55
Makasar: Curah hujan yang cukup tinggi yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kota Makassar. Banjir terparah mencapai dada orang dewasa terjadi di Perumnas Antang.
 
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan Pemerintah Kota Makassar menyiapkan 11 titik pengungsian bagi masyarakat yang terkena dampak banjir. Khususnya di Blok 8, 9, dan 10 Perumnas Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala.
 
"Kita harap semoga bencana ini bisa segera berakhir," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 25 Desember 2022.

Beberapa titik pengungsian diantaranya terpusat di Masjid Jabal Nur, juga di Masjid Anwar, Masjid Makkah, Masjid Nurul Jihad, Posyandu, Masjid Al-Muhajirin, Masjid Al-Mukarramah. Pula di rumah warga dan di lapangan. 
 
Baca: Jembatan Takari-Lelogama di Kabupaten Kupang Terputus Diterjang Banjir

Selain titik mengungsi, Pemkot Makassar melalui Dinas Sosial dan BPBD juga menyiapkan bantuan dapur umum, memberikan bantuan sembako, selimut, terpal, sarung dan obat-obatan.
 
"BPBD menyiapkan peralatan dapur umumnya, mobilnya, perangkatnya. Dinas sosial membawa bahan masaknya. Alhamdulillah itu akan dibuatkan makanan untuk seluruh pengungsi," jelasnya.
 
Terkait dengan solusi dari banjir yang tiap tahun terjadi di wilayah tersebut, dirinya mengaku sudah memerintahkan para camat setempat untuk mengumpulkan seluruh elemen masyarakat agar membuat forum khusus. 
 
Pihaknya butuh dukungan dari masyarakat untuk mengetahui bagaimana agar aliran air tidak tertutup sehingga tidak ada lagi banjir tahunan yang terjadi di Blok 8, 9, dan 10 serta di Jalan Nipah-nipah sehingga tidak bisa di lalui kendaraan.
 
"Perlu dukungan masyarakat dan dukungan semua pihak untuk mengalirkan air yang mestinya jalan tetapi terhambat. Harus menjadi keputusan bersama sehingga masyarakat paham," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan