Semarang: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo geram karena keberangkatan ratusan penumpang kereta api tertahan banjir yang menggenangi Stasiun Tawang, Semarang. Jadwal keberangkatan yang kacau dan kurangnya sosialisasi menjadi sebab Ganjar menegur PT Kereta Api Indonesia.
Ratusan penumpang di Stasiun Tawang tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai keberangkatan mereka. Pada hari kedua, banjir sudah mulai surut sehingga sejumlah kereta api mulai beroperasi meski keterlambatan mencapai 5-6 jam.
Sejumlah penumpang mengeluh karena mereka sudah naik kereta api dari Stasiun Poncol, tetapi diturunkan kembali di Stasiun Tawang. Hal ini terjadi karena PT KAI harus mendahulukan penumpang dengan jadwal tiket pagi. Penumpang kereta siang dan sore tak mendapat kepastian.
“Semua boleh komplain, enggak usah pakai marah-marah, Tidak ada tiket hangus, teorinya siapa itu?” ujar Ganjar Pranowo dalam Primetime News di Metro TV, Senin, 2 Januari 2023.
Baca: Pelayanan di Stasiun Tawang Semarang Mulai Normal
Ganjar mengaku telah berkoordinasi langsung dengan PT KAI Daops 4 terkait untuk mengantisipasi calon penumpang yang terlantar di Stasiun Tawang. Bukan berarti Ganjar tak kesal nasib warganya yang ingin menggunakan jasa kereta api terkatung-katung.
“Harusnya, KAI bisa mengelola lebih presisi lagi,” ucap Ganjar.
Ganjar juga berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan rekayasa cuaca sebanyak tujuh kali. Hasilnya langsung terlihat karena jalur perlintasan kereta mulai mengering di sejumlah titik.
Namun, Ganjar ingin PT KAI memperbaiki sistem informasi mereka lebih optimal. "Harusnya hari ini lebih optimal, ‘kan tidak sulit hanya menyampaikan informasi,” tegas Ganjar.
Banjir di Stasiun Tawang pernah terjadi awal Februari 2021. Banyak perjalanan kereta api terpaksa harus dibatalkan. Pada tahun ini, dibutuhkan waktu dua hari untuk menunggu banjir surut di area perlintasan kereta. (Jessica Gracia)
Semarang: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo geram karena keberangkatan ratusan penumpang
kereta api tertahan banjir yang menggenangi Stasiun Tawang, Semarang. Jadwal keberangkatan yang kacau dan kurangnya sosialisasi menjadi sebab Ganjar menegur PT Kereta Api Indonesia.
Ratusan penumpang di Stasiun Tawang tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai keberangkatan mereka. Pada hari kedua, banjir sudah mulai surut sehingga sejumlah kereta api mulai beroperasi meski keterlambatan mencapai 5-6 jam.
Sejumlah penumpang mengeluh karena mereka sudah naik kereta api dari Stasiun Poncol, tetapi diturunkan kembali di Stasiun Tawang. Hal ini terjadi karena PT KAI harus mendahulukan penumpang dengan jadwal tiket pagi. Penumpang kereta siang dan sore tak mendapat kepastian.
“Semua boleh komplain, enggak usah pakai marah-marah, Tidak ada tiket hangus, teorinya siapa itu?” ujar Ganjar Pranowo dalam
Primetime News di
Metro TV, Senin, 2 Januari 2023.
Baca:
Pelayanan di Stasiun Tawang Semarang Mulai Normal
Ganjar mengaku telah berkoordinasi langsung dengan PT KAI Daops 4 terkait untuk mengantisipasi calon penumpang yang terlantar di Stasiun Tawang. Bukan berarti Ganjar tak kesal nasib warganya yang ingin menggunakan jasa kereta api terkatung-katung.
“Harusnya, KAI bisa mengelola lebih presisi lagi,” ucap Ganjar.
Ganjar juga berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan rekayasa cuaca sebanyak tujuh kali. Hasilnya langsung terlihat karena jalur perlintasan kereta mulai mengering di sejumlah titik.
Namun, Ganjar ingin PT KAI memperbaiki sistem informasi mereka lebih optimal. "Harusnya hari ini lebih optimal, ‘kan tidak sulit hanya menyampaikan informasi,” tegas Ganjar.
Banjir di Stasiun Tawang pernah terjadi awal Februari 2021. Banyak perjalanan kereta api terpaksa harus dibatalkan. Pada tahun ini, dibutuhkan waktu dua hari untuk menunggu banjir surut di area perlintasan kereta.
(Jessica Gracia) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)